Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggu Pelangi Datang

8 Juli 2017   06:31 Diperbarui: 8 Juli 2017   06:58 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku akan tunggu sepanjang hari

Menatap langit dan matahari

Harapanku langit murung

Matahari tertutup mendung

Aku menunggu tumpahan warna di sana

Aku sudah siapkan bola mata

Sejak pagi buta

Hingga tertuduhnya senja

Saatnya tiba

Bukan hanya terbelalak yang aku dapatkan

Bukan cuma terpana yang aku temukan

Lebih dari semua perhitungan

Pelangi itu datang seterang kepundan Papandayan

Ketika kabut sibuk berlarian di jurang

Begitu nyata

Seperti malaikat sedang memainkan cat warna

Menggaris langit begitu sempurna

Pekanbaru, 7 Juli 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun