Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Satu Matahari

5 Juli 2017   09:16 Diperbarui: 5 Juli 2017   09:29 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak harus dua

Untuk menyinari dunia

Membimbing anak anak hari

Menguatkan terjaganya

Menghangatkan terlelapnya

Kasihnya tetap sekuat bumi menyangga gunung gunung berapi

Sayangnya tak kalah dengan langit membagi bagi cahaya

Anak anak harinya sukacita berlari

Menebar senyum, memeluk rasa manis

letih tak terasa lagi

Satu matahari sanggup menyemai ribuan bunga

Satu matahari bisa mendidihkan semangat jutaan rasa

Satu matahari mampu berjalan di bulan tanpa gravitasi

Satu matahari adalah cinta tak habis habis berdansa melalui hati

Jakarta, 5 Juli 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun