Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lampu Sorot Berburu Kunang-kunang

2 Juli 2017   13:27 Diperbarui: 2 Juli 2017   13:39 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dinihari memang tak bisa diduga.  Sanggup memerintahkan frasa bertukar tempat dengan makna.  Namun mampu juga memilin pikiran seumpama berhala. 

Apa aku harus mencederai kata demi sebuah makna.  Atau sebaliknya, menduakan makna demi sebuah kata.

Entahlah atau sudahlah.  Aku tahu itu semua bisa berlaku.  Kala dunia menyerahkan keputusan pada terangnya mata atau berpendarnya jiwa.  Tak lebih tak kurang.  Ibarat lampu sorot berburu kunang kunang.

Bogor, 2 Juli 2017 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun