Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berpaling

28 Juni 2017   23:33 Diperbarui: 28 Juni 2017   23:40 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memalingkan muka kelelahan

Terlalu lama menatap curam

Mata berkaca kaca

Mulut bertanya tanya

Dimana landai disembunyikan?

Memalingkan muka resah

Selalu dihimpit rasa gelisah

Mata membasah

Mulut menyalakan badai

Kapan bahagia akan datang?

Memalingkan muka kesunyian

Seringkali bergaduh dalam hening

Mata tanggalkan bening

Mulut meracau empat penjuru mata angin

Bagaimana menjadikan senyap sebagai sayap malaikat?

Berpaling lebih mudah daripada memandang lurus ke depan.  Berpaling tidak sesulit melihat ke bawah.  Berpaling adalah melarikan diri dan hati.  Untuk tidak perlu peduli.

Bogor, 28 Juni 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun