Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sisa Satu Hari Saja

23 Juni 2017   23:29 Diperbarui: 23 Juni 2017   23:29 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sisa satu hari saja

Warna lembut malam bercahaya

Dibiaskan oleh proyektor dari surga

Bulan penuh membiarkan kering menjadi dahaga

Sisa satu hari saja

Temaram yang datang serasa memeluk jiwa

Bukan gelap mencekat membusai luka

Bukan hitam kelam mendustai duka

Sisa satu hari saja

Tangan dan hati merawat nyala pelita

Dalam kerumunan resah menderita

Mengakbarkannya hingga senja berpelupuk mata

Sisa satu hari saja

Janji bukan hanya pemulas bibir sederhana

Geram bersembunyi di balik tawa

Dendam tersungkur mengubur dirinya

Bogor, 23 Juni 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun