Sisa satu hari saja
Warna lembut malam bercahaya
Dibiaskan oleh proyektor dari surga
Bulan penuh membiarkan kering menjadi dahaga
Sisa satu hari saja
Temaram yang datang serasa memeluk jiwa
Bukan gelap mencekat membusai luka
Bukan hitam kelam mendustai duka
Sisa satu hari saja
Tangan dan hati merawat nyala pelita
Dalam kerumunan resah menderita
Mengakbarkannya hingga senja berpelupuk mata
Sisa satu hari saja
Janji bukan hanya pemulas bibir sederhana
Geram bersembunyi di balik tawa
Dendam tersungkur mengubur dirinya
Bogor, 23 Juni 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H