Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Tanyakan, Jangan Ributkan

14 Juni 2017   13:25 Diperbarui: 14 Juni 2017   13:44 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan tanyakan kenapa Ramadan datang.  Lakukan saja apa yang akan kau perbuat untuk Alqur'an.

Jangan ributkan alasan Ramadan tiba.  Jawab saja apa yang hendak kau lakukan untuk menyambutnya.

Jangan tanyakan bagaimana Shaum itu membersihkan dosa.  Laksanakanlah kewajibannya seperti kau sedang membasuh luka.

Jangan ributkan mengapa Shaum adalah tiga dari lima.  Sebab kelimanya adalah wujud iman dari hamba kepada Pemiliknya.

Jangan jejalkan seribu pertanyaan.  Yang membuatmu kebingungan mencari seribu jawaban.

Jangan kotori hati dengan banyaknya keributan.  Itu akan menghancurkan seperti sarang semut terinjak kegaduhan.

Cukup tanyakan pada dirimu sendiri.  Apakah sudah siap menyebut Illahi Robbi dengan lidah yang murni.

Bogor, 14 Mei 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun