Sisa kerumunan pohon yang terakhir tumbang. Â Gemuruh rebahnya di tanah basah menyisakan matahari yang kini tegak tanpa ada yang berani menantang lagi. Â Menyengat permukaan bumi dengan panas ujung belati buatan para pandai besi.Â
Seekor landak terjepit mati. Â Bulu bulu tajamnya yang seperti ujung pedang. Â Terkulai tak berdaya. Â Seekor orang utan muda. Â Termangu di ujung jalan yang belum jadi. Â Memandang sarangnya yang hancur berantakan. Â Dan pohon Ara tempatnya makan terjungkal ke bibir sungai yang alirannya tersendat. Â Membentuk lumpur kecoklatan yang tidak enak buat minum. Â Hanya cocok untuk berkubang babi hutan.
Angin berhenti. Â Menengok hiruk pikuk dan kekakuan. Â Berjalan kembali. Â Menerbangkan daun daun yang mati muda. Â Menyisakan kegetiran panjang. Â Celah langit terbuka lagi satu inchi. Â Sinar ultraviolet bersiap berpesta pora. Â Menanamkan kematian karena kedinginan panjang. Â Mengobarkan kekeringan menjadi nyala api. Â Dunia porak poranda. Â Menuju ke akhirnya yang terlunta lunta. Â Kita mau kemana?
Jakarta, 26 Mei 2017
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI