Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Untukmu, Indonesiaku

22 Mei 2017   21:59 Diperbarui: 22 Mei 2017   22:09 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sedang mengaduk remah roti

Sisa sarapan tadi pagi

Aku ingin mencampurnya dengan selai srikaya

Yang hanya bisa tumbuh di negaraku Indonesia

Aku panggang di bara bara kebanggaanku

Aku akan persembahkan untuk warna merah putihku

Aku berlutut di bumi yang menghangat dengan cepat

Secepat nyanyianku berkumandang di tujuh belas ribu pulau

Merantainya dalam keinginan akan kejayaan

Menjadi seuntai mutiara tak tertandingi

Dijadikan kalung para kekasih bumi

Aku berdiri tegak menghadap matahari

Mencari sinar mana yang bisa aku curi

Untuk menguatkan jantung dan hati negeri

Sampai abad demi abad akan menunduk

Memberikan penghormatan bagi sebuah negeri penakluk

Medan, 22 Mei 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun