Muka gedung gedung tua itu nampak gelisah.
Takut sejarahnya kandas dan hanya jadi tumpukan puing basah.
Padahal banyak kisah yang belum dituliskan.
Banyak darah tumpah yang belum terkeringkan.
Banyak air mata ruah yang belum sempat dihapus sapu tangan.
Mungkin saja kesengsaraan melapisi setiap dindingnya.
Mungkin saja penderitaan pilu menjadi kerak di antara kusam atapnya.
Mungkin saja bahkan ada kebahagiaan tercurah di lelumutan lantainya.
Gedung gedung renta kota tua.
Tanpa tongkat tanpa penyangga.
Berusaha tegakkan muka menatap langit yang berbisa.
Berusaha janjikan cerita yang tak pernah ada akhirnya.
Tentang pengorbanan yang tak pernah tersentuh tinta.
Tentang perjuangan yang tak pernah sia sia.
Tentang kepahlawanan sebuah bangsa merdeka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H