Mohon tunggu...
Miltu Takin
Miltu Takin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Travel & Chill

Pengelana Kehidupan dan Berbagi Kisah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bersama William Wongso, Puan Maharani Bahas Makanan Kesukaan Bung Karno

19 November 2021   11:01 Diperbarui: 19 November 2021   11:05 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 1964, Soekarno mengutus sang istri Hartini, untuk merangkum buku Mustika Rasa. Mulai dari pamong praja tiap desa, ahli kuliner, hingga ahli gizi dikumpulkan oleh Soekarno dan ditugaskan untuk merangkum buku miliknya itu. 

Mustika Rasa memiliki tebal 1.123 halaman. Dalam buku tersebut, membuat cerita tentang bagaimana tata dapur yang baik, gizi, jajanan, cara melipat ketupat yang baik, dan lain sebagainya. 

Nah, berhubung buku tersebut sudah lama terbit dan  sulit ditemui wujudnya, untuk memperkenalkan kembali kekayaan kuliner khas zaman Bung Karno, JJ Rizal akhirnya merilis kembali buku yang satu itu. Pada 2016, dia menggaet Komunitas Bambu untuk bekerja sama melahirkan kembali buku itu.

Bagi JJ Rizal, membaca buku Mustika Rasa seakan membuka kembali resep yang hanya diketahui oleh nenek-nenek kita saja. Lebih dari itu, buku tersebut juga banyak membuat tentang makanan Indonesia. 

Bung Karno di Mata William Wongso

Pakar kuliner William Wongso pernah mengungkapkan kalau Presiden Soekarno atau yang akrab disapa Bung Karno merupakan sosok yang memiliki kepekaan terhadap aneka ragam kuliner Nusantara. Oleh karena, dia tak heran kalau Bung Karno menggunakannya untuk ajang diplomasi.

William Wongso juga mengatakan bahwa sebelum tahun 1967, Bung Karno rupanya sudah mulai melakukan diplomasi gastronomi melalui kuliner Nusantara sebagai pemersatu bangsa. Dengan kata lain, melalui makanan, kita bisa tahu bagaimana menggambarkan citra bangsa di mata negara-negara lainnya yang ada di seluruh dunia. 

Hal ini dibuktikan ketika gelaran Konferensi Asia Afrika. Bung Karno dengan bangganya memperkenalkan menu Sate Ayam untuk  dihidangkan kepada para perwakilan dari berbagai negara.

Menurut William Wongso, diplomasi gastronomi yang saat ini sudah mulai kembali digaungkan oleh pemerintah sebenarnya sudah sejak lama dilakukan oleh Bung Karno. Bahkan, hal itu ditegaskan dengan Bung Karno yang menandai setiap makanan lengkap dengan nama daerahnya, atau yang sekarang dikenal dengan istilah Geographical Identification. 

Bagi William Wongso, Bung Karno juga disebut sebagai sosok yang sangat visioner. Dia sangat peduli terhadap makanan daerah yang sudah tidak bisa diragukan lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun