Kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan: Seorang Menteri Komunikasi dan Informatika yang efektif harus memiliki visi yang inklusif dan berkelanjutan dalam pengembangan sektor komunikasi dan informatika. Mereka harus memperhatikan kepentingan semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat yang kurang mampu, masyarakat pedalaman, dan kelompok minoritas. Selain itu, mereka harus mempromosikan inovasi, digitalisasi, dan pemerataan akses teknologi di seluruh negara.
Ketahanan keamanan siber: Di era digital yang semakin kompleks, keamanan siber menjadi isu penting. Seorang Menteri Komunikasi dan Informatika harus memiliki pemahaman yang kuat tentang keamanan siber dan mampu mengembangkan kebijakan dan tindakan yang efektif untuk melindungi infrastruktur digital dan data negara dari ancaman kejahatan siber.
Namun, ada hal yang terpenting yang ada di atas itu semua, yaitu akhlak mulia dan integritas moral. Hal ini adalah aspek penting yang harus dimiliki oleh pejabat pemerintahan, termasuk Menteri Komunikasi dan Informatika. Mereka harus dapat menjadi teladan yang baik dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan melayani kepentingan publik dengan integritas yang tinggi.Â
Beberapa ciri-ciri akhlak mulia yang dapat menjadi pertimbangan meliputi:
Integritas: Kemampuan untuk bertindak dengan jujur, konsisten, dan etis dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan. Seorang Menteri Komunikasi dan Informatika yang memiliki integritas tinggi akan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dan dapat membangun kepercayaan publik.
Tanggung jawab: Mampu bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang diambil serta memiliki kesadaran akan dampak yang ditimbulkan oleh kebijakan dan tindakan pemerintah dalam bidang komunikasi dan informatika. Tanggung jawab yang kuat akan membantu menjaga konsistensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam kepemimpinan.
Empati dan keadilan: Kemampuan untuk memahami dan menghargai perspektif, kebutuhan, dan hak-hak semua pemangku kepentingan dalam sektor komunikasi dan informatika. Seorang Menteri Komunikasi dan Informatika yang memiliki rasa empati dan keadilan akan berupaya memastikan kebijakan dan inisiatif pemerintah menguntungkan semua pihak secara adil.
Komitmen terhadap pelayanan publik: Memiliki semangat dan dedikasi yang tinggi untuk melayani masyarakat dan kepentingan publik. Seorang Menteri Komunikasi dan Informatika yang memiliki komitmen terhadap pelayanan publik akan berfokus pada kepentingan masyarakat secara luas, bukan hanya kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Etika kerja yang tinggi: Menunjukkan sikap profesionalisme, disiplin, kerja keras, dan ketelitian dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan. Etika kerja yang tinggi akan memastikan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan sektor komunikasi dan informatika.
Keterbukaan dan transparansi: Mendorong keterbukaan dan transparansi dalam pengambilan keputusan, pengelolaan sumber daya, dan komunikasi dengan masyarakat. Keterbukaan dan transparansi yang tinggi akan membangun kepercayaan dan memastikan akuntabilitas pemerintah dalam menjalankan tugasnya.
Adakah yang memenuhi kriteria itu? maka dialah yang pantas menggantikan posisi menteri Kominfo. Rasa cinta kepada rakyat akan muncul dalam sanubari pemimpin. Pemimpin yang mampu membangun komunikasi, beretika, dan menjalin persaudaraan dengan baik/ berkolaborasi. Seseorang yang memiliki pengetahuan dibidang komunikasi dan informatika, serta berakhlak mulia. Namun yang jelas aku belumlah pantas untuk menggantikan posisi Johnny G Plate sebagai menteri yang sedang tersandung kasus menurut Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia. Aku hanyalah seorang guru matematika yang sedang belajar menjadi pemimpin diri sendiri, paling tinggi ketua MGMP matematika Kabupaten Seluma dan ketua APKS PGRI Kabupaten Seluma.Â