Mohon tunggu...
milma yasmi
milma yasmi Mohon Tunggu... Guru - Belajar menjadi penulis agar dapat menjadi penulis hebat

Kelahiran Kaur tinggal di Seluma Provinsi Bengkulu. Seorang guru matematika, blogger dan guru penggerak angkatan 4

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mencari Jati Diri

11 Maret 2023   09:53 Diperbarui: 11 Maret 2023   10:04 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan baru di dunia pondok pesantren di mulai. Sejak Sekolah Dasar Siti Mempunyai impian masuk ke sekolah boarding school yang ada di pusat kota tempat tinggalnya. Sebuah pondok pesantren terkenal di Sumatera Selatan, Ponpes Rasyada. Begitu pula dengan Nadia yang berasal dari pulau seberang yaitu pulau Jawa. Mereka berdua dipertemukan disini dan dimulailah kisahnya.

Siti dan Nadia adalah murid baru di pondok pesantren Rasyada. Mereka baru saja tiba di asrama dan merasa sangat canggung. Mereka duduk bersama di kamar mereka, mencoba mengobrol untuk menghilangkan rasa canggung.

Siti: "Hai, aku Siti. Kamu Nadia kan?"

Nadia: "Ya, benar. Aku juga baru tiba di sini. Bagaimana pendapatmu tentang pondok pesantren ini?"

Siti: "Aku merasa agak canggung karena ini pertama kali aku tinggal di pondok pesantren. Tapi aku senang bisa berada di sini dan belajar banyak tentang agama."

Nadia: "Aku juga merasa sedikit canggung, tapi aku yakin kita akan beradaptasi dengan baik. Aku sangat tertarik untuk belajar tentang agama Islam dan budaya di sini."

Siti: "Ya, aku juga. Tapi aku juga ingin memperluas jaringan pertemanan dan menemukan jati diriku di sini. Bagaimana menurutmu?"

Nadia: "Sama, aku juga ingin menemukan jati diriku di sini. Aku tahu bahwa di pondok pesantren ini banyak sekali peluang untuk mengembangkan diri dan menemukan tujuan hidup."

Siti: "Betul, selain belajar tentang agama dan budaya, kita juga bisa mengikuti berbagai kegiatan dan organisasi di sini. Aku sudah melihat beberapa poster tentang kegiatan yang menarik."

Nadia: "Apa yang kamu pikirkan tentang kegiatan itu?"

Siti: "Aku tertarik dengan kelompok studi Al-Quran. Aku ingin memperdalam pemahaman tentang ayat-ayat suci Al-Quran."

Nadia: "Bagus sekali. Aku juga tertarik untuk bergabung dengan kelompok studi itu. Kita bisa belajar bersama-sama."

Siti: "Iya, itu bagus. Kita bisa membantu satu sama lain dalam belajar dan mendiskusikan apa yang kita pelajari."

Nadia: "Aku juga tertarik untuk bergabung dengan kelompok seni dan sastra. Aku suka menulis cerpen dan puisi."

Siti: "Wah, itu sangat menarik. Aku juga suka menulis, tapi aku belum pernah mencoba menulis cerpen atau puisi."

Nadia: "Kita bisa belajar bersama-sama dan saling memberikan dukungan. Aku yakin kita bisa membuat karya-karya yang bagus."

Siti: "Aku juga yakin. Selain itu, kita juga bisa berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti program pengabdian masyarakat dan bakti sosial. Kita bisa membantu orang-orang di sekitar kita."

Nadia: "Betul, itu sangat penting. Saya sangat senang bahwa kita bisa berbicara tentang kehidupan di pondok pesantren dan segala sesuatunya. Aku merasa semakin yakin bahwa kita akan merasa nyaman dan menemukan jati diri kita di sini."

Siti: "Ya, aku juga merasa begitu.

Tiba-tiba pintu kamar mereka terbuka dan seorang senior pondok masuk. Dia menyapa mereka dengan ramah.

Senior Pondok: "Hai, saya Aghnia, senior pondok di sini. Apa kabar kalian?"

Siti: "Hai, kami baik-baik saja. Terima kasih sudah datang."

Nadia: "Kami baru saja berbicara tentang kehidupan di pondok pesantren dan bagaimana kami bisa menemukan jati diri kami di sini."

Aghnia: "Bagus sekali. Kalian memiliki semangat yang hebat. Saya yakin kalian akan merasa nyaman di sini dan menemukan tujuan hidup kalian di pondok pesantren ini."

Siti: "Terima kasih, senior. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk beradaptasi dan memperluas pengetahuan kami."

Nadia: "Ya, dan kami tertarik untuk bergabung dengan kelompok studi Al-Quran dan kelompok seni dan sastra."

Aghnia: "Itu sangat baik. Kalian sudah memiliki pandangan yang jelas tentang apa yang ingin kalian lakukan di sini. Saya akan membantu kalian untuk bergabung dengan kelompok-kelompok tersebut dan memberikan dukungan kalian dalam menemukan jati diri kalian."

Siti dan Nadia merasa senang mendapat dukungan dari senior pondok. Mereka berbicara dengan Aghnia untuk beberapa saat lagi tentang kehidupan di pondok pesantren dan bagaimana mereka bisa mengembangkan diri di sini.

Setelah Aghnia pergi, Siti dan Nadia merasa semakin yakin bahwa mereka telah membuat keputusan yang tepat untuk belajar di pondok pesantren. Mereka berjanji untuk saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menemukan jati diri mereka.

Dalam beberapa minggu berikutnya, Siti dan Nadia berhasil bergabung dengan kelompok studi Al-Quran dan kelompok seni dan sastra. Mereka belajar bersama-sama dan saling memberikan dukungan dalam mengejar impian mereka.

Mereka juga berpartisipasi dalam kegiatan sosial di pondok pesantren seperti program pengabdian masyarakat dan bakti sosial. Mereka merasa bahagia dapat membantu orang-orang di sekitar mereka dan merasa bahwa mereka telah menemukan tujuan hidup mereka di pondok pesantren.

Siti dan Nadia terus belajar dan berkembang di pondok pesantren. Mereka merasa bahwa kehidupan di sini memberikan banyak peluang dan tantangan yang membantu mereka tumbuh dan menjadi lebih baik. Mereka merasa bersyukur telah membuat keputusan untuk belajar di pondok pesantren dan merasa bahwa mereka telah menemukan jati diri mereka di sini.

Beberapa bulan kemudian, Siti dan Nadia duduk bersama di ruang kelompok studi Al-Quran. Mereka sedang mempersiapkan presentasi untuk acara pengajian yang akan diadakan di pondok pesantren.

Siti: "Kita harus mempersiapkan presentasi yang baik untuk pengajian ini. Kita ingin memberikan pemahaman yang lebih baik kepada orang-orang tentang Al-Quran."

Nadia: "Benar, kita harus mempersiapkan diri dengan baik dan memastikan bahwa kita memberikan presentasi yang baik dan informatif."

Kemudian, Aghnia masuk ke ruangan dan duduk bersama mereka.

Aghnia: "Hai, kalian berdua. Apa yang kalian sedang lakukan?"

Siti: "Kami sedang mempersiapkan presentasi untuk acara pengajian nanti malam."

Nadia: "Kami ingin memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Al-Quran kepada orang-orang di sini."

Aghnia: "Bagus sekali. Kalian berdua memiliki semangat yang hebat dalam mempelajari Al-Quran dan berbagi pengetahuan kalian dengan orang lain. Saya yakin presentasi kalian akan sukses."

Siti: "Terima kasih, senior. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan presentasi yang baik dan informatif."

Nadia: "Dan kami berharap dapat memberikan inspirasi kepada orang-orang untuk lebih mempelajari Al-Quran."

Aghnia: "Kalian berdua memiliki semangat yang hebat. Saya yakin kalian akan sukses dan memberikan pengaruh positif pada orang-orang di sekitar kalian."

Setelah presentasi mereka selesai, Siti dan Nadia merasa senang dengan hasil yang mereka capai. Mereka merasa bahwa mereka telah memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Al-Quran kepada orang-orang di sana dan telah menginspirasi orang-orang untuk lebih mempelajari Al-Quran.

Siti: "Senang sekali bisa memberikan presentasi ini. Kita bisa membagikan pengetahuan kita tentang Al-Quran dan menginspirasi orang lain."

Nadia: "Ya, dan saya senang bisa melihat reaksi orang-orang yang sangat positif terhadap presentasi kita."

Aghnia: "Kalian berdua telah melakukan pekerjaan yang hebat. Saya yakin kalian akan menjadi pemimpin yang hebat di masa depan."

Siti dan Nadia merasa terharu dengan dukungan yang mereka terima dari Aghnia. Mereka berjanji untuk terus belajar dan berkembang di pondok pesantren, serta berusaha memberikan pengaruh positif pada orang-orang di sekitar mereka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun