Hari itu berlalu tanpa ada kejadian yang tidak diinginkan lagi di kelas. Namun, kejadian bau kentut di kelas menjadi pembelajaran bagi siswa-siswa tersebut. Mereka menyadari pentingnya menjaga kebersihan diri dan kesehatan, serta etika di dalam kelas.
Rian, yang menjadi pahlawan dalam situasi tersebut, merasa senang karena bisa membantu mengatasi masalah di kelas. Dia menjadi perhatian dan dihormati oleh teman-temannya. Namun, Rian tidak ingin menjadi pusat perhatian yang berlebihan. Dia ingin menginspirasi teman-temannya untuk melakukan hal-hal yang baik untuk kelas dan lingkungan sekitar.
Malam harinya, Rian memutuskan untuk membuat kelompok kebersihan dan kesehatan di kelasnya. Dia mengajak teman-temannya untuk bergabung dan melakukan kampanye kebersihan dan kesehatan di kelas dan sekolah mereka. Rian merasa senang karena teman-temannya merespon positif ajakannya dan siap berkontribusi.
Bersama-sama, mereka mulai melakukan kampanye kebersihan dan kesehatan di kelas dan sekolah mereka. Mereka memasang poster tentang cara menjaga kebersihan diri dan kelas, membuat jadwal pembersihan kelas, dan mengadakan acara talkshow tentang kesehatan dan kebersihan.
Dalam waktu yang singkat, kelas mereka menjadi lebih bersih dan sehat. Semua siswa merasa nyaman dan bahagia dalam kelas yang bersih dan sehat. Mereka juga merasa bangga karena berhasil menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Rian merasa senang dan puas karena bisa menjadi inspirasi dan memimpin teman-temannya untuk melakukan hal-hal yang baik. Dia merasa bahwa menjadi pemimpin bukan hanya tentang menjadi pusat perhatian, tetapi juga tentang membantu orang lain untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Dia merasa bangga karena bisa memberikan dampak positif pada kelas dan lingkungannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H