Mohon tunggu...
milma yasmi
milma yasmi Mohon Tunggu... Guru - Belajar menjadi penulis agar dapat menjadi penulis hebat

Kelahiran Kaur tinggal di Seluma Provinsi Bengkulu. Seorang guru matematika, blogger dan guru penggerak angkatan 4

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Contoh Cerpen Anak Genre Realis

6 Maret 2023   19:09 Diperbarui: 6 Maret 2023   19:17 4641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita anak bergenre realis merupakan cerita yang menggambarkan kehidupan nyata, kebiasaan, atau peristiwa sehari-hari yang dapat terjadi dalam kehidupan anak-anak. Cerita seperti itu dapat mengajarkan anak-anak nilai-nilai kehidupan, membantu mereka memahami dunia di sekitar mereka, serta memberikan inspirasi bagi mereka untuk melakukan hal-hal yang baik dan positif.

 Untuk memenangkan lomba menulis cerita anak dengan genre realis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

  1. Buatlah cerita yang menarik: Pastikan cerita yang dibuat menarik dan dapat menarik perhatian para pembaca. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan ide cerita yang unik, membuat karakter yang menarik, serta menghadirkan konflik yang menarik.

  2. Gunakan bahasa yang mudah dipahami: Pastikan bahasa yang digunakan dalam cerita mudah dipahami oleh anak-anak. Gunakan kosakata yang sederhana dan jangan terlalu memakai frasa atau kata-kata yang sulit.

  3. Pahami karakteristik anak-anak: Sebagai penulis cerita anak, penting untuk memahami karakteristik dan minat anak-anak pada umumnya. Dengan memahami hal ini, kita dapat menulis cerita yang sesuai dengan minat dan pemahaman mereka.

  4. Sampaikan pesan moral: Cerita anak-anak sebaiknya memiliki pesan moral yang dapat diambil oleh pembaca. Pesan moral tersebut dapat memberikan nilai positif bagi pembaca dan mengajarkan mereka hal-hal yang baik dan benar.

  5. Gunakan gaya penulisan yang tepat: Gunakan gaya penulisan yang sesuai dengan genre realis, yaitu penulisan yang menggambarkan kehidupan sehari-hari secara realistis dan natural. Jangan terlalu banyak menggunakan gaya penceritaan yang terlalu dramatis atau fiksi.

Berikut ini adalah cerita anak dengan genre realis, tinggal ditambahkan dialognya,

Judul:    "Perjalanan Menuju Sekolah yang Menantang".

Hari itu, cuaca sedang sangat buruk. Hujan lebat turun dari langit dan angin kencang bertiup memporak-porandakan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Namun, meskipun kondisinya tidak menguntungkan, Ani tetap harus pergi ke sekolah.

Ani adalah seorang murid kelas lima SD yang tinggal di sebuah desa kecil di pinggir kota. Setiap hari, ia harus berjalan kaki menuju sekolah yang berjarak sekitar dua kilometer dari rumahnya. Biasanya, perjalanannya tidak terlalu sulit, tetapi hari ini sangat berbeda.

Saat Ani mulai berjalan ke sekolah, ia merasakan bahwa hujan semakin deras dan angin semakin kencang. Ia mencoba untuk melindungi dirinya dengan membuka payung, tetapi angin terus membawa payungnya dan membuatnya semakin sulit untuk berjalan.

Ketika ia sampai di tengah jalan, Ani melihat sebuah pohon besar yang tumbang dan menutupi jalan. Ia merasa takut dan bingung harus berbuat apa, karena tidak ada orang di sekitarnya.

Setelah berpikir sejenak, Ani memutuskan untuk mencari jalan lain ke sekolah. Ia melihat sebuah jalan setapak di sebelah kanan jalan utama yang masih bisa dilewati. Meskipun jalan itu lebih jauh dan lebih berbahaya, Ani memilih untuk mengambil risiko dan mencoba jalur alternatif tersebut.

Perjalanan Ani menuju sekolah semakin menantang. Jalan setapak yang ia pilih penuh dengan genangan air dan lumpur yang licin. Ia harus berhati-hati agar tidak terpeleset atau tergelincir di tengah jalan.

Saat ia hampir sampai di sekolah, Ani merasakan betapa kelelahannya karena harus berjalan lebih jauh dan melewati jalan yang sulit. Namun, ketika ia melihat teman-temannya yang sudah menunggu di depan sekolah, semua rasa lelahnya hilang seketika.

Ani merasa senang dan bangga karena telah berhasil melewati perjalanan yang sulit dan sampai di sekolah dengan selamat. Ia belajar bahwa dalam hidup ini, kita harus menghadapi segala rintangan dan tantangan dengan tekad dan keberanian. Meskipun terkadang kita harus mengambil risiko dan menghadapi bahaya, tetapi itu semua sepadan dengan kebahagiaan dan kepuasan yang kita dapatkan ketika berhasil mencapai tujuan kita.

Dari kisah Ani, kita belajar bahwa hidup ini tidak selalu mudah dan kadang-kadang kita harus melewati rintangan yang besar. Namun, jika kita memiliki tekad dan keberanian, kita bisa mengatasi segala halangan dan meraih apa yang kita inginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun