Saat Ani mulai berjalan ke sekolah, ia merasakan bahwa hujan semakin deras dan angin semakin kencang. Ia mencoba untuk melindungi dirinya dengan membuka payung, tetapi angin terus membawa payungnya dan membuatnya semakin sulit untuk berjalan.
Ketika ia sampai di tengah jalan, Ani melihat sebuah pohon besar yang tumbang dan menutupi jalan. Ia merasa takut dan bingung harus berbuat apa, karena tidak ada orang di sekitarnya.
Setelah berpikir sejenak, Ani memutuskan untuk mencari jalan lain ke sekolah. Ia melihat sebuah jalan setapak di sebelah kanan jalan utama yang masih bisa dilewati. Meskipun jalan itu lebih jauh dan lebih berbahaya, Ani memilih untuk mengambil risiko dan mencoba jalur alternatif tersebut.
Perjalanan Ani menuju sekolah semakin menantang. Jalan setapak yang ia pilih penuh dengan genangan air dan lumpur yang licin. Ia harus berhati-hati agar tidak terpeleset atau tergelincir di tengah jalan.
Saat ia hampir sampai di sekolah, Ani merasakan betapa kelelahannya karena harus berjalan lebih jauh dan melewati jalan yang sulit. Namun, ketika ia melihat teman-temannya yang sudah menunggu di depan sekolah, semua rasa lelahnya hilang seketika.
Ani merasa senang dan bangga karena telah berhasil melewati perjalanan yang sulit dan sampai di sekolah dengan selamat. Ia belajar bahwa dalam hidup ini, kita harus menghadapi segala rintangan dan tantangan dengan tekad dan keberanian. Meskipun terkadang kita harus mengambil risiko dan menghadapi bahaya, tetapi itu semua sepadan dengan kebahagiaan dan kepuasan yang kita dapatkan ketika berhasil mencapai tujuan kita.
Dari kisah Ani, kita belajar bahwa hidup ini tidak selalu mudah dan kadang-kadang kita harus melewati rintangan yang besar. Namun, jika kita memiliki tekad dan keberanian, kita bisa mengatasi segala halangan dan meraih apa yang kita inginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H