Bersyukur atas Nikmat Allah

Semua yang Allah berikan hari ini, telah menambah kesyukuran kami. Semoga kesehatan dan kekuatan serta rezeki yang murah dapat dituai dari bertambahnya rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat lahiir dan bathin ini. Terima kasih Tuhan.......jadikanlah kami hamba yang selalu bersyukur dan terus bersyukur ....atas nikmatmu ini. Maafkanlah kami selama ini jika masih kurang mensyukuri apa yang ada pada kami. Rumah sakit ini menyadarkanku bahwa ada banyak orang sedang kesusahan dan mereka tetap tersenyum tanpa putus asa meraih secercah harapan menuju perbaikkan sebuah kata yaitu "sembuh". 

Suksesnya mendapat jadwal operasi ini tidaklah mudah. Sudah setahun ini kami berjuang, akhirnya sampai juga pada jadwalnya. Berkah dari Allah, ada banyak saudara hebat dan baik hati di Jakarta membuat urusan adik kami lancar dan mulus. Dang Agus, Kak Eka, Dang Udit, Ayuk Mi sekeluarga meruupakan saudara sepupuku yang bapaknya saudara kandung bapakku, Mamang Muslimin Aming, alias Mamang Mus. Ada lagi Anti Artha dan Cepi, Ngah Dedi dan keluarga, in saudara sepupu dari mamang Hamdan Aming alias mamang Medan. Dan ada utusan Allah yang siap wara-wiri mengurusi segala urusan tetek- bengek, kerutik-munik urusan rumah sakit, Yoga namanya. Beliau ini utusan Ibung Elva saudara dari emak, rumahnya tepat disebelah rumah datukku di Padang Leban, namun sudah lama hidup di Jakarta dan bergelut dengan dunia kesehatan. Dosen UIN Jakarta tepatnya suaminya bertugas, kalau ibung Elva membuka klinik sendiri di sini. Dunia rumah sakit memang menjadi urusannya. Ini pula yang memberikan petunjuk jalan sehingga mulus bisa kami lalui. Kami dituntun hingga hari ini dari berbagai sudut, Allahu Rabbii...tidak dapat kami balas kebaikan orang di sekitar kami. Begitupun suppport dari keluarga kami lainnya, wah, dang, ading-ading, serta saudara dan kerabat semuanya...kalian semua dibayar mahal dengan bayaran 3 M (makasih, makasih, makasih).

Suasana malam di ruang tunggu gedung bougenvil Rumah Sakit Fatmawati. (Dokpri)