Modul 5: Melatih Keterampilan Interpersonal yang Efektif
Bagaimana cara menerapkan komunikasi non verbal saat mengajar?
Pertanyaan ini membuat saya tertarik untuk menyaksikan video yang diberikan secara gratis oleh Orbit Guru Merdeka. Komunikasi sangat penting, sangat berpengaruh dengan minat belajar siswa. Bukan hanya itu, eksistensi guru tersebut akan selalu dirindukan siswa. Saya teringat pernyataan rekanku hari ini saat memberikan sosialisasi KIP Kuliah, putra kelahiran asli Seluma namun bertugas di Kabupaten Bengkulu Utara tepatnya di Batik Nau. Oleh karena Waka kurikulum berhalangan hadir, saya berinisiatif mengambil kendali karena beliau sudah hadir di tengah-tengah kami. Bapak Feven, begitu sapaannya. Aku langsung melakukan koordinasi ke waka humas dan waka kesiswaan, sehingga secara sigap semua dapat disiapkan...aaah...SMAN 1 Seluma...siap dan sigap selalu. Setelah semua siap, kamipun melapor ke kepala sekolah yang kebetulan sudah berada tepat di depan pintu. Beliau akan melaksanakan dinas luar. Kesempatan ini tidak saya sia-siakan untuk menyampaikan apa yang terjadi, alhamdulillah beliau menyempatkan diri membersamai kami walau sekedar menyapa.
Kembali ke Bapak Feven, beliau menyaksikan bagaimana saya mengorganisir siswa di dalam ruangan. Beliau mengatakan bahwa ada sesuatu yang berbeda, tentang cara saya memperlakukan siswa ketika kursi di depan belum bertuan. Terkesimah, begitu perwakilan katanya. Beliau memberikan apresiasi dan mengatakan ini suasana yang  baru dijumpai, dibandingkan banyak sekolah sebelumnya. Bagaimana siswa diperlakukan bagai raja dan dilayani dengan penuh kasih sayang. Sapaan yang akrab dalam memanggil siswa menggerakkan siswa tersebut untuk cepat tanggap dan berpartisipasi tanpa kekerasan atau kata kasar. Inilah gaya komunikasi Bu Milma yang kadang tak diduga dan disangka bisa saja meledak...ha..ha..ha....namanya juga manusia.
Mari amati foto ini, bagaimana gesturnya?
Ini menggambarkan apa?
Lalu apa tips dan triknya?
Beruntung saya termasuk dalam beasiswa OGM, sehingga dibekali mengasah kemampuan ini, Alhamdulilah....semoga kecerdasan interpersonal akan semakin tajam dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Maafkan saya sahabat semua jika terlanjur tersakiti. Melalui tulisan ini, saya meminta maaf atas dosa masa lalu yang terlanjur terjadi.
Menerapkan komunikasi dalam mengajar, misal komunikasi nonverbal yang tepat oleh seorang guru merupakan hal terpenting. Bagaimana gestur dan teknik pengendalian diri dapat diperankan oleh seorang guru dalam membangun dan memelihara relasi. Untuk dapat melakukannya diperlukan sebuah keterampilan interpersonal. Hal ini terdiri dari empat bagian, yaitu: verbal, mendengarkan, tertulis, dan nonverbal.Â
Komunikasi yang dilakukan antara siswa dan guru, bukan hanya sekedar tentang pertukaran materi pembelajaran saja. Apabila guru dapat melakukan kemampuan interpersonalnya dengan baik dan benar secara menyeluruh apa yang terjadi? seperti gambar di atas akan mendorong terciptanya minat belajar, antusiasme, serta mendorong pembelajaran yang bermakna dan penuh inspirasi.Â
Ada dimensi lain yang mesti disentuh yaitu terbangunnya kimestri antara guru dan siswa saat pembelajaran. Pemberian perhatian yang sepenuhnya tercurah buat siswa akan ditangkap sebagai sinyal komunikasi nonverbal. Antusiasme guru dalam mengajar, perhatian terhadap hasil kerja siswa, Â merupakan contoh komunikasi nonverbal. Sinyal positif yang diberikan kepada sisiwa bukan hanya berbentuk verbal, namun bahasa nonverbal yang dapat memantik perasaan senang di dalam kelas.Â
"Cara yang efektif untuk membangkitkan minat pada suau subjek baru adalah dengan menumbuhkan atau menggunakan minat-minat siswa yang telah ada dengan maksimal",ini menurut beberapa ahli pendidikan yang punya pendapat.Â
Adapun Aspek-aspek komunikasi interpersonal, terdiri atas: keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, dan kesetaraan.Â
Bangunlah dimensi relasi antara guru dan siswa. Hadirlah sepenuhnya dalam kelas, berikan perhatian dan apresiasi atas pencapaian siswa. Proses dalam menguasai pembelajaran yang disampaikan akan tampak dari rasa senang yang ditunjukkan seorang guru. Bisa mengawali pembelajaran dengan suatu cerita atau video motivasi agar terbangun komunikasi awal yang mampu membangkitkan minat belajar siswa.
Kembali ke cerita Pak Feven tadi, beliau mengawali kegiatan sosialisasi dengan menampilkan sebuah video inspirasi dari cuplikkan film Bernard yang berjuang mendaki gunung Es. Meski tanpa terdengar jelas suara karena speaker bluetooth tidak terjangkau. Namun terlihat jelas siswa antusias mereka. Hemm...guru penggerak....banyak akal dan kreatif.....ia beliau alumni guru penggerak angkatan 5 di Provinsi Bengkulu.
Saat mempresentasikan materi di depan kelas, gestur tubuh guru ternyata dapat membantu siswa yang memiliki kecerdasan visual spasial dalam memahami materi pelajaran lebih cepat. Gestur yang ditampilkan dapat pula menjaga antusiasme atau kantuk siswa dalam mengikuti pembelajaran.Â
Ada beberapa bentuk gestur tubuh, misalnya:
- gerakkan tangan dan jari (menunjuk, bertepuk tangan, merentangkan tangan, untuk mempertegas pernyataan kita)
- kontak mata (scanning atau menatap ke satu, sesekali menatap ke beberapa siswa maksimal 2 detik, kecuali hal tertentu memang diperlukan saat berbicara lansung atau penekanan).
- berjalan dari tempat satu ke lainnya (bergerak dalam kelas, dari satu sisi ke sisi lainnya menunjukkan keramahan kita)
- ekspresi wajah (saat serius, lucu, atau lainnya dalam menunjukkan penekanan tentang apa yang disampaikan)
- pergerakkan kepala(anggukan, gelengan, atau bentuk lainnya)
- postur tubuh (berdiri tegak namun tidak kaku, hindari membusungkan dada (karena akan dianggap sombong) atau membungkuk mengisyaratkan sedang tidak bersemangat)
Selain itu jika ingin didengar dan diperhatikan, maka harus menjadi pendengar dan pemerhati yang baik, tunjukkan bahwa kita peduli terhadap masalah mereka. Dengarkan keluhan mereka, jadilah pendengar yang penuh perhatian. Lalu bagaimana mengasah keterampilan ini, berikut adalah tips menjadi pendengar yang baik:
1. Â Perhatikan baik-baik apa yang disampaikannya
2. Tunjukkan sikap bahwa anda serius mendengarnya
3. Berikan umpan balik
4. Berikan tanggapan yang tepat
5. Tunda memberikan penilaian sebelum anda mendengar keseluruhan masalahnya.
Perlu diasah kemampuan ini agar dapat menjadi guru yang dirindukan siswa.Â
Halo...para guru hebat. Bekal satu lagi yang perlu dimiliki oleh seorang guru, yaitu pengendalian diri. Lalu bagaimana mengendalikan diri ini? tentu memiliki suatu teknik dalam mengasah keahlian pengendalian diri. Guru perlu memiliki 3 aspek pengendalian diri berikut: pengendalian prilaku (saat tidak menyenangkan), pengendalian kognitif (interpretasikan, nilai, atau hubungkan apa yang terjadi agar dapat mengurangi tekenan yang sedang dihadapi), pengendalian keputusan (kemampuan untuk memilih suatu tindakan yang diyakini atau disetujui).
Ada beberapa tips untuk dilakukan seorang guru agar terampil mengendalikan diri, seperti berlatih yoga, meditasi, dan teknik stop. Hal ini membutuhkan banyak konsentrasi dan fokus sehingga dapat melatih pengendalian diri. Sikap reflektif yang dimiliki seorang guru akan membawa suasana terkendali. Saat kita emosi, saat berhadapan dengan siswa yang bermasalah harus dapat mengendalikan diri.Â
Hindari memarahi siswa karena akan berpengaruh dengan mood mengajar hari itu. Identitas profesional kita akan terganggu sebagai guru apabila menunjukkan suatu tindakkan yang tidak terkendali. Atur nafas, dan jangan fokus pada emosi yang sedang terjadi pada diri kita. Sehingga kemampuan ini akan mendukung kualitas diri sebagai guru di mata siswa.
Demikainlah apa yang dapat diperhatikan dalam menerapkan komunikasi nonverbal oleh seorang guru. Semoga dapat menginspirasi dan membenahi diri ini...aamiiin....
Sumber: Video1,2, dan 3: Melatih Keterampilan Interpersonal secara Efektif, Pelatihan Beasiswa OGM 2023.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H