KBMN 28
Judul: Proofreading?
Resume ke-12, gelombang 28
Tema: "Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan"
Narasumber: Susanto S.Pd. (Pak D)
Moderator : Helwiyah, S. Pd., M.M. (Bu Ewi)
Aku masih merasa nyeri akibat tangan kananku cidera otot, nyeri sekali. Akhirnya aku memilih istirahat terlebih dahulu malam ini. Tepat pukul 1.30 WIB aku terbangun karena ingat kelas KBMN. Langsung saja aku menyiapkan diri untuk segera menyimak kegiatan malam ini. Alhamdulillah masih bisa berkatifitas tapi lamban...ha...ha... lucu ya. Bismillahirahmaanirrohiim ...
Bu Ewi mulai menyiapkan room secara psikis mengajak peserta untuk bersiap-siap. Beruntung pesan terekam di WAG, aku telusuri satu persatu pesan masuk. Pak D, begitu sapaan akrab yang diberikan Bu Ewi. Ia  untuk memanggil narasumber malam ini. Materi yang dibahas tentang "Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan".
Suguhan Blog Pak D, sangat renyah dan lezat untuk dinikmati. Aku seolah ditampar dengan tulisan ini. Ini pas betul dengan penyakitku, suka menulis panjang. Ingat nasihat kepala sekolahku Pak Agus, ini pula yang selalu beliau ingatkan. "Bu Milma, jika menulis jangan terlalu panjang", katanya. Beliau sekarang jadi pengawas sekolahku. Malam inipun aku kembali diingatkan, baiklah i'll try it!
izin save linknya ya Pak D: https://blogsusanto.com/saya-pribadi-pemborosan-kata/.
Saya yakin pemateri telah mengetahui tips menakhlukkan peserta. Metode Pak D ini lebih membuat kami berselancar ke blog beliau dan lainnya. Buku solonyapun dimulai dari hasil 20 resumenya. Kami memang diminta membaca sebelum menulis, ini hukumnya. Tulisan yang kubaca menyajikan bionarasi Pak D.
Saya abadikan sebagai bukti telah membaca dengan mencapture, bionarasi Pak D yang ada di blog bapak Ahmad, di  https://ahmadfatch.blogspot.com/2022/09/belajar-cara-menulis-pgri-gelombang-ke_19.html?m=0. Blog ini menyajikan bahasan tentang Proofreading. Saya turut bangga, ada pakar bahasa dari Sumatera. Saya bertambah yakin mampu menakhlukkan tantangan ini.Â
Apa itu Proofreading?
Mengapa Perlu?
Kapan ini dilakukan?
Dimana ? Siapa? dan
Bagaimana caranya?
Semua ini terus menggelayuti pikiranku saat menyimak kegiatan malam ini. Â Mari kita mulai menguraikan jawaban pertanyaan tersebut, yuk disimak:
Â
Apa itu Proofreading?
Membaca postingan di blog Pak Ahmad, definisi proofreading adalah memeriksa sebuah tulisan dengan membaca ulang sebelum tulisan dipublis. Hal ini dimaksudkan agar mengetahui apakah terdapat kesalahan, misal salah ketik atau salah ejaan. Tulisan yang kan dipublis akan minim kesalahan setelah dicermati dengan membaca ulang tulisan. Â
Begitu juga hasil googling didapat https://penerbitdeepublish.com/apa-itu-proofreading/, bahwa proofreading merupakan suatu aktivitas yang diperlukan dalam memeriksa kesalahan dalam tulisan dengan cermat sebelum melakukan publikasi. Bentuk kesalahan yang biasanya ditemukan berupa kesalahan ejaan, tanda baca kecil, ketikkan, masalah pemformatan, dan inkonsistensi.
Hemm...jelas ini maksudnya ya. Perlu diingat bahwa sebelum dipublis ya diperiksa dulu agar meminimalisir kesalahan dalam tulisanmu. Proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi, bukan mengedit ya. Istilah pengeditan akan berhubungan dengan kegiatan yang menghasilkan perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa.
 Pertanyaan Bu Imro'atus Sholihah, menjadi penekanan perbedaan keduanya yang dijelaskan Pak D. beliau mengutip dari laman uptbahasa.untan.ac.id
Proofreading adalah proses peninjauan kembali sebuah teks dilihat dari aspek kebahasaan dan penulisannya. Tujuannya adalah guna mengecek kembali bahwa teks atau esai yang akan diserahkan sudah bebas dari kesalahan pengetikan (typo), kesalahan ejaan, kesalahan grammar, atau kesalaha-kesalahan mendasar lainnya.Â
Proses ini merupakan sesi akhir sebelum disebarkan atau dicetak. Jadi jangan pernah melakukan hal ini sebelum tulisan selesai. Menulislah dahulu ya baru diperiksa.  Kemudian beliau melanjutkan penjelasan tentang editing, "Sedangkan editing, orangnya disebut editor, memeriksa lebih dari itu. Untuk penerbit Mayor, semoga saya tidak salah, Editor menyesuaikan dengan misi perusahaan penerbitan, standar tulisan. Proofreader melakukan uji baca pada tulisan".
Siapa yang melakukan proofreading: penulis, editor, perancang buku atau formatter.
link penting save ya, Â tool untuk proofreading:
1. Silakan menuju laman proofreading: Â https://ejaan.kemdikbud.go.id/Â
2. Google docs tool untuk melihat salah ejaan dan ini juga https://www.techtoolsforwriters.com/hemingway-app-a-proofreading-tool-for-writers/
3. https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo
4. https://ahmadfatch.blogspot.com/2022/09/belajar-cara-menulis-pgri-gelombang-ke_19.html?m=0
Â
Bagaimana caranya?
Beliau menguraikan tips melakukan proofreading, yakni:
1. Perhatikan detail
2. Membaca dengan lantang
3. Baca perlahan
4. Beristirahat dan berbaik hati pada diri sendiri agar bisa fokus
Saya kira pertanyaan di kepalaku sudah terjawab semua. Demikian resume kali ini, alhamdulillah bisa menyimak mesti terlambat. Wahai penulis pemula tidak perlu dikhawatirkan tentang ini. Langkah awal adalah selesaikan tulisan lalu simpan sebagai draft, ini fokus utamanya. Proofreading akan menanti anda setelah draft selesai dibuat. Apa yang mau diperbaiki jika tulisannya tidak jadi. So? menulislah, ilmu malam ini menjadi bekal berenang di dunia kepenulisan. Tulis, tulis, dan tulislah apa yang bisa ditulis. Terima kasih Pak D, Bu Ewi, Om Jay, Om Dail, dan tim solid lainnya. Love you all......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H