Mohon tunggu...
milma yasmi
milma yasmi Mohon Tunggu... Guru - Belajar menjadi penulis agar dapat menjadi penulis hebat

Kelahiran Kaur tinggal di Seluma Provinsi Bengkulu. Seorang guru matematika, blogger dan guru penggerak angkatan 4

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sudut Elevasi Senyuman Wati

2 November 2022   22:18 Diperbarui: 2 November 2022   22:25 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Berapa umur Wati? Tinggal dimana?" Akupun mulai membrondongkan pertanyaan penuh selidik. Tentu timenya tepat, agar psikologinya siap bercerita. Aku mah jagonya kalau memilih waktu yang tepat dan memainkan situasi hingga mengorek info tak disadari oleh target. Ilmu psikologi yang diserap cukup membekaliku.

Mukanya bersih terawat, putih bersih..tapibkulihat badan dan tangannya warna sawo hampir busuk. Sama denganku, warna muka dengan tangan tak sama, iya aku memiliki kulit paling gelap di keluargaku. Hanya aku tidak merawat mukaku...itu juga bedanya.Umurnya lebih muda 12 tahun dariku. Masih muda sekali dirimu dek. Tinggal di salah satu bucu dimanak. Ibu rumah tangga muda rupanya. Ada satu lagi perbedaanya, akubpunya dua anak dan dia punya satu anak.

"Masih muda, kapan menikah?" Kuselidiki kembali sebab anaknya sebaya dengan anak sulungku.

"Tahun 2005, ayuk?"

"Woooow.....same with me!" Ternyata kami sama tahun menikahnya. Muda sekali umurnya menikah, OMG ..menikah di usia masih SMA, pernikahan dini. Ah..macam lagu Agnes Monica nie...

"Aku yang telat menikah berarti" sambil nyengir dan meringis karena massage tiba di peretakkan jari kaki, yang seumur umur tak pernah kulakukan sendiri. "Aaagh ....sakit gess.....!"

Kembali kami tertawa dan gelombang suara memadati ruangan itu.

"Suami orang mana?" Sambil aku meletakkan hape dan kaca mata di meja depan pembaringanku, karena harus rata kepala dengan badan, menuruti perintah ahlinya.

"Yang pertama ..orang manak inilah, yang kedua orang seginim, dan ...."

"Eii...it..tunggu,....aku tak salah mendengar? Macam lagu opick saja...yang pertama....yang kedua...yang ketiga....yang keempat....hingga kelima..." Aku langsung menghadapkan muka ku ke arah dia sambil memberikan sedekah senyuman merekah.....

Dan diapun tertawa lepas,....benar-benar situasinya menggiring keluarnya hormon bahagia...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun