Mohon tunggu...
milma yasmi
milma yasmi Mohon Tunggu... Guru - Belajar menjadi penulis agar dapat menjadi penulis hebat

Kelahiran Kaur tinggal di Seluma Provinsi Bengkulu. Seorang guru matematika, blogger dan guru penggerak angkatan 4

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Menjadi Pemimpin Pembelajaran dengan Berbekal Pemikiran KHD dan Pembelajaran Berpihak pada Murid

10 April 2022   12:24 Diperbarui: 10 April 2022   12:49 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Guru lebih mendekat kepada dunia anak murid, menyelami dunia mereka akan membuat kita diterima di dunia mereka. Ingat, tugas guru menuntun tumbuh kembang anak, jadi desain pembelajaran yang ramah anak adalah pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajran sosial emosional.

Mengikuti sesi modul 3 tentang pemimpin pembelajaran. Pemahaman kami tentang ini belum banyak dan lengkap. Kami baru membaca dan menyaksikan video serta menjawab kasus yang diberikan. Tentu masih banyak alur yang akan kami lewati agar menjadi lebih holistik pemahaman tentang ini. 

Kami akan belajar tentng pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Semoga kami bisa berhasil menakhlukkan modul 3 ini. Ia akulah sang penakhluk itu...mengambil suatu keputusan adalah tugas tidak mudah sebagai seorang pemimpin. Disinilah kami butuh belajar banyak. Studi kasus dilema etika dan bujukan moral akan kami selesaikan sehingga mengetahui kecendrungan menggunakan prinsip seperti apa dalam pengambilan keputusan.

Nilai-Nilai Kebajikan Universal, Dilema Etika vs Bujukan Moral, Memahami 4 paradigma dilema etika dan membuat inferensi/kesimpulan, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, Prinsip Pengambilan Keputusan, Menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dalam situasi dilema etika yang dihadapi seseorang serta mendiskusikan langkah pengambilan dan pengujian tersebut.

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran mengambil suatu keputusan atau bagaimana melihat pimpinan di sekolah dalam mengambil suatu keputusan? Ini penting diperhatikan....kami diberikan beebrapa kasus untuk dianalisis dengan berpedoman pada panduan yang diberikan. 

Menyadari tujuan yang hendak dicapai dan isi modul yang akan dipelajari, akan menggerakkan kami untuk terus berusaha menguasainya. Survei kemampuan awal kami diberikan beberapa kasus untuk diselesaikan dengan pengambilan keputusan yang sesuai dengan gaya masing-masing.

Bekal yang diperoleh pada modul-modul sebelumnya, benar-benar menjadi pondasi bagi kami untuk dapat menjadi guru yang mampu menerapkan pembelajaran tersebut di atas. Ditambah lagi dengan dibekali dengan kemampuan menjadi coach baik bagi murid maupun rekan sejawat pada komunitas praktisi. 

Tentu hal ini masih perlu diperbaiki di sana-sini, kami menyadari masih jauh dari sempurna, namun setidaknya kami akan terus mencoba agar menjaddi lebih baik lagi dari hari kemarin. Tergerak untuk terus bergerak melewati lintasan alam yang setiap hari terus berganti, begitupun dengan zaman dan kualitas generasi.

Bekal yang kami miliki sekarang akan terus kami praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Berharap semakin cerdas secara emosional dan mampu mengenali diri, mengelola diri, kesadaran sosial, kemampuan berelasi, mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Sehingga lahirlah guru yang semakin profesional dan mampu mengatasi masalah yang dihadapi dengan hati yang lapang. 

Tiada kata kecuali terus berlatih, karena hanya dengan berlatih kemampuan ini semakin mendarah daging dalam diri guru. Semangat..... Mengutip pendahuluan modul 3.1 yaitu: 'Janganlah berjuang untuk menjadi orang yang sukses, namun berjuanglah untuk menjadi orang yang bermanfaat' (Albert Einstein).

Semoga jurnal ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca sekalian. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun