Â
Gambar 1. Konflik Kawasan Laut China Selatan
Â
Indonesia tidak memiliki konflik langsung dengan negara-negara  kawasan terutama ASEAN yang berhubungan dengan Kepulauan Spartly dan Paracel, akan tetapi dari klaim yang diberikan China juga mencakup wilayah laut Indonesia yang berbatas dengan perairan Kepulauan Natuna. Lebih lanjut  konflik di Kawasan Laut China Selatan dapat dikatakan berpotensi berkembang menjadi konflik militer dimasa mendatang mengingat masing-masing negara saat ini telah merespon satu sama lain untuk menjaga wilayah perairan. Disamping itu juga terdapat kepentingan negara-negara besar lainnya seperti Jepang, Amerika Serikat dan Rusia.
Secara keseluruhan, konflik di Laut China Selatan sangat serius karena melibatkan klaim teritorial yang tumpang tindih, kepentingan ekonomi dan strategis yang besar, serta potensi untuk memicu konflik militer antara negara-negara besar. Kegagalan untuk mencapai resolusi damai dapat berdampak negatif terhadap keamanan dan stabilitas kawasan Asia-Pasifik dan dunia secara keseluruhan. Maka dari itu, konflik Laut China Selatan dapat diibaratkan bom waktu yang dapat meledak suatu waktu dan tentunya akan berdampak secara langsung terhadap keamanan Indonesia.
Â
Untuk mencegah potensi besar konflik ini meluas dan Laut China Selatan menjadi Buffer Zone bagi negara-negara besar yang memiliki kepentingan. Indonesia telah harus mempersiapkan sejak dini kebijakan-kebijakan untuk memperkuat pertahanan dan keamanan di kawasan yang berbatasan dengan Laut China Selatan terutama Kepulauan Natuna. Meminjam konsep dari Environment Risk Management, untuk melihat konflik ini dari sudut pandang Indonesia, penulis menggunakan konsep Early Warning system yang telah digunakan di berbagai bidang untuk menggambarkan penyediaan informasi tentang keadaan berbahaya yang muncul Dimana informasi tersebut dapat memungkinkan tindakan di muka untuk mengurangi risiko yang terlibat.
Â
Early Warning System (EWS)  atau Peringatan Dini dapat didefinisikan sebagai serangkaian kapasitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan dan menyebarkan informasi peringatan yang tepat waktu, dan bermakna tentang kemungkinan kejadian ekstrim dan mengancam. Tujuannya untuk memungkinkan individu, komunikas, dan organisasi yang terancam untuk mempersiapkan dan bertindak dengan tepat dengna mengurangi kemungkinan bahaya dan risiko. Penjabaran lebih lanjut mengenai Early Warning System dapat dijabarkan dalam diagram berikut:
Â
Diagram 1. Bentuk Early Warning System