Mohon tunggu...
Millian Ikhsan
Millian Ikhsan Mohon Tunggu... Konsultan - Advisor

Belajar menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kerja Sambil Berdiri, Rapat Sambil Berjalan

18 Juli 2024   22:11 Diperbarui: 18 Juli 2024   22:40 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lumayan sering saya membaca tentang kebiasaan baru para profesional di dunia, terutama di negara maju, tentang kebiasaan bekerja dan tata cara rapat. Belakangan ini mereka mulai bekerja dan rapat dengan menggunakan kebiasaan baru. Yaitu bekerja sambil berdiri, ini tentu kebiasaan baru, dimana selama ini seperti lazimnya orang berkerja dikantor adalah sambil duduk dengan meja kerja terletak persis dihadapannya. Di meja inilah seseorang melakukan berbagai pekerjaan seperti menulis, memeriksa berkas berkas atau bekerja dengan menggunakan computer. Dan orang ini tentu diduduk di kursi, selama melakukan pekerjaan. Ini praktek lazimnya selama ini

Satu lagi trend yang mulai banyak dilakukan adalah melakukan rapat sambil berjalan kaki. Menarik juga ya, walaupun terasa aneh. Agak sulit bagi kita membayangkan rapat yang biasanya membicarakan banyak hal penting, diskusi dan debat serius dilakukan sambil berjalan kaki. Apa masih bisa konsentrasi ? Apa tidak bakalan keringetan ? Banyak pertanyaan dan kesangsian muncul. Lantas dimana rapat ini akan dilakukan ? ini pun akan terpikir oleh kita-kita yang belum terbiasa melakukannya .

Ini tentu sebuah ide yang benar benar mencengangkan, ketika pertama kali terdengar. Selama ini yang namanya rapat tentu dilakukan dengan duduk. Biasanya ada beberapa orang mengelilingi satu meja. Oleh karena kebiasaan ini telah dilakukan sejak lama , maka di setiap kantor biasanya ada ruang meeting, atau ruang rapat. Kalau pun tidak ada ruangan khusus untuk rapat, paling tidak, ada area yang digunakan untuk melakukan rapat ini.

Sebenarnya tata cara rapat ini bukan hanya menawarkan kenyamanan dengan duduk di kursi empuk, namun di banyak perusahaan atau instansi pemerintah, malahan rapat-rapat ini diselingi dengan makan makanan kecil dan minum kopi dan teh. Enak memang.

Gambar dari Stocksy United
Gambar dari Stocksy United

Fenomena melakukan rapat sambil berjalan jalan kaki dan bekerja tanpa kursi, memang bikin sedikit shock ketika ada perubahan drastis dalam pelaksanaan kegiatan utama di tempat bekerja seperti ini, lumayan membuat kaget. Rasa kaget ini langsung diikuti oleh rasa skeptis? Buat apa sih kerja sambil berdiri? Apa iya kalau rapat dilakukan sambil jalan kaki, bisa konsentrasi?

Salah satu tokoh yang memiliki kebiasaan bekerja sambil berdiri ini adalah Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura yang baru dilantik baru-baru ini. Ketika bekerja di ruangannya, beliau ini lebih sering berdiri dan menggunakan meja tinggi, agar dia bisa melakukan pekerjaan sambil berdiri. Bukan duduk dikursi empuk dan meja.

Salah satu pelopor bagi kebiasaan baru di kantor ini adalah para professional perusahaan teknologi dan start-up kelas dunia di silicon valley sana, sebuah area tidak jauh dari kota San Fransisco, California. Kebiasaan ini sudah muncul sejak beberapa tahun belakangan ini.

Kita tahu silicon valley adalah daerah bergengsi tempat bekantornya Perusahaan macam Apple, Google, Tesla, Facebook, Oracle, Cisco dan banyak lagi perusahaan teknologi terkemuka. Dan menjadi semakin terkenal karena disini juga terdapat kampus bergengsi, Standford University.

Selain sebagai area perkantoran modern, silicon valley ini sudah menjadi semacam technology hub dan sebuah ekosistem yang ideal bagi pengembangan teteknologi yang sangat inovatif. Walaupun belakangan ini sering juga terbaca, bahwa magic dari silicon valley sudah banyak berkurang. Tidak lagi sejaya era tahun 90an sampai 2000an awal. Tapi toh image sebagai area paling maju, kondang dan berisikan orang-orang pintar kelas dunia, belum bergeser dari Silicon Valley ini. Jadi apabila ada suatu tren muncul di silicon valley tak heran in menjadi perhatian dunia, termasuk kebiasaan bekerja ini.

Kalau kita teliti lebih jauh, sebenarnya kebiasaan bekerja sambil berdiri, tanpa tersedia kursi ini bukan hal baru di dunia manufaktur. Sistem ban berjalan dalam sebuah assembly line di pabrik, dimana proses perakitan produk berjalan dengan semi otomatis, juga membutuhkan beberapa penangan secara manual oleh tenaga kerja. Disini biasanya pekerjaan dilakukan oleh pekerja tanpa duduk.

Saya pernah masuk ke satu pabrik, dimana pekerja di assembly line bekerja sambil berdiri tanpa kursi. Secara bergiliran para pekerja ini diberi kesempatan untuk melepas lelah dengan duduk sebentar di suatu ruangan khusus. Sekitar 10 menit, pekerja ini haru kembali ke assembly line untuk kembali bekerja.

Diluar cara kerja di manufaktur ini, rasanya saat ini, di Indonesia, cara kerja seperti ini masih belum lazim dilakukan. Bisa saja hal ini dilakukan secara kebetulan dilakukan dengan tidak sengaja. Sering juga,rapat atau membuat rencana dilakukan sambil berjalan, tapi ini semua biasanya bukanlah hal yang direncanalan, kebetulan saja.

Beberapa penelitian ternyata memang memberikan gambaran yang menarik tentang trend baru ini. Banyak manfaat yang didapat dengan posisi berdiri dan berjalan ini.

Menurut riset dan study dari beberapa Universitas di Amerika Serikat seperti Standford University, yang memang lokasinya bersebelahan dengan silicon valley tadi,memang banyak manfaat dari kebiasaan baru ini. Terutama bagi kesehatan.

Kebiasaan berdiri sambil bekerja ini akan mengubah pola hidup atau kebiasaan duduk terlalu lama yang cenderung membuat seseoarang kurang aktif dan terlalu santai. Kebiasaan duduk lama ini bisa berakibat pada obesitas, masalah kardio vaskuler dan masalah ketegangan otot. Orang Amerika memang paling jago untuk persoalan-persoalan seperti ini.

Dan masih dari study ini juga, rapat sambil berjalan juga bisa meningkatkan daya kreatif, kemampuan kognisi seseorang akan membaik serta berbagai manfaat kesehatan tadi. Dengan berjalan kaki pun kegiatan rapat bisa dilakukan denga kadar stress yang lebih rendah dibanding di ruang meeting. Kesehatan fisik dan mental terjaga dengan baik.

Kelihatanya, saya akan mencoba menyelesaikan paragraf terakhir tulisan ini dengan berdiri.

Saat ini saya sedang menyelesaikan tulisan ini dengan berdiri dan mengetik dengan menggunakan laptop. Saya meletakkan beberapa buah buku ukuran agak tebal sebagai alas tempat saya meletakkan laptop, sehingga laptop posisinya enak dan pas untuk digunakan sambil berdiri. Walaupun harus hati-hati. Karena agak goyang.

Apa yang saya rasakan? Ternyata cukup menyenangkan, ketakutan saya sebelumnya dan pikiran yang muncul, apa iya kerja sambil berdiri ini tidak bikin cepat capek, Ternyata tidak. Duduk malah lebih capek. Dan saya jadi merasa, bahwa ketika duduk sepertinya badan lebih tertekuk tekuk. Dengan berdiri, kita malah lebih santai, lebih aware, lebih fresh dan tidak cepat ngantuk.

Alhamdulillah saya berhasil menyelesaikan paragraf terakhir dengan baik. Berani mencoba?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun