Mohon tunggu...
Millentian Noor
Millentian Noor Mohon Tunggu... Freelancer - freshgraduate

penulisnya lagi semangatin diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial: Bijak Menggunakan Media Sosial, Wujudkan Perilaku Positif

6 Mei 2021   21:37 Diperbarui: 6 Mei 2021   22:08 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

5. Mengganggu relasi di dunia nyata apabila pengguna terlalu asik dengan media sosialnya dan menjadi enggan untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

6. Dapat terkontaminasi dengan berita berita hoax yang tersebar di media sosial.

Jika kita lihat data kasus pemidaan dari media sosial tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial memiliki dampak negatif yang cukup serius. Bahkan di Korea Selatan ada beberapa kasus bunuh diri yang  dilakukan beberapa pesohor terkenal akibat dampak dari komentar jahat pada akun media sosial miliknya. Namun kejadian tersebut dapat kita hindari dan hadapi apabila bijak dalam menggunakan media sosial.

Sebagai negara yang demokratis media sosial ini memiliki sisi positif bagi  masyarakat apabila dapat menggunakannya dengan bijak. Media sosial dapat dijadikan sebagai wadah dalam menyampaikan pendapat untuk kinerja pemerintah, juga dapat menjadikan masyarakat lebih kritis terhadap permasalahan yang terjadi di Indonesia ini dan dapat dijadikan tempat untuk berdiskusi untuk Indonesia yang lebih maju dan modern.

Pada (22/02/2019) Kemenko PMK mengadakan Gathering dengan tema "Positif Bermedia Sosial" yang diadakan di Four Points by Sheraton,Jakarta. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penggunaan internet secara positif dan kreatif. Dalam kegiatan tersebut juga dijelaskan bagaimana tata cara dan etika bermedia sosial dan pentingnya dalam melakukan revolusi mental, menurut Yuliana Hartato dan Dr. Paulus Wirutomo, MSc sebagai narasumber dalam acara tersebut. 

Yuliana mengatakan bahwa dalam melakukan tata cara etika dalam bermedia sosial pertama tama kita perlu mengetahui dan memahami dahulu etika dalam kehidupan sehari hari barulah setelah itu dapat menerapkan etika dalam bermedia sosial. Selain itu penting juga dalam melakukan revolusi mental. Paulus menjelaskan bahwa dalam bermedia sosial masyarakat perlu melakukan nilai-nilai revolusi mental. Revolusi Mental adalah gerakan dalam mengubah cara pandang, cara pikir, sikap, dan perilaku bangsa Indonesia dengan mengedepankan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju, modern, makmur, dan sejahtera.

Antony Mayfield menjelaskan bahwa Media Sosial adalah tentang menjadi manusia dalam berbagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi dalam menciptakan kreasi, pemikiran, berdebat, dan untuk menemukan teman baik, pasangan, juga untuk dapat membangun sebuah komunitas. Ada beberapa manfaat media sosial pada masyarakat Indonesia selama pandemi seperti pada pengertian yang telah dijelaskan oleh Antony, yaitu:

1. Kini media sosial sudah menjadi wadah dalam melakukan kampanye -- kampanye berbagai isu, dari isu yang sudah diketahui masyarakat dan pemerintah sampai isu yang belum diketahui oleh masyarakat awam dan pemerintah guna untuk mendapatkan perhatian agar segera diselesaikan.

2. Memunculkan nilai kreativitas masyarakat yang dituangkan dalam beberapa konten pada media sosial tiktok dan youtube mengenai permasalahan pandemi Covid-19.

3. Memunculkan berbagai inovasi pada produk produk yang belum diduga duga sebelumnya.

4. Masyarakat memaksimalkan pemanfaatan media sosial dalam menggali ilmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun