Mohon tunggu...
Millennia Eka Oktaviani
Millennia Eka Oktaviani Mohon Tunggu... Guru - Hanya sekedar singgah

"Perbuatan yang paling dicintai kepada Allah adalah perbuatan baik yang dilakukan secara konsisten, meski sedikit."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Islam bagi Generasi Milenial

18 Agustus 2021   21:41 Diperbarui: 18 Agustus 2021   21:47 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan dalam lintasan sejarah Islam itu sendiri telah dimulai oleh Rasulullah saw dan para Khulafa ar-Rasyidin. Rasulullah saw telah menjadikan mengajar baca-tulis. Pendidikan Islam tidak hanya menekankan kepada pengajaran yang berorientasi kepada intelektualitas penalaran, melainkan lebih menekankan pada pembentukan keribadian yang utuh dan bulat. Orang yang berpendidikan akan di beri keistimewaan tersendiri oleh Allah swt dan hal tersebut tertuang dalam surat Surat Al-Mujadalah ayat 11

Artinya: "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat."

Negara Indonesia adalah negara yang sangat luas dan beragam budaya.Indonesia juga sangat kental dengan tradisi budayanya dan beragam agamanya. Karena beragam agama banyak pula pendiri pendiri organisasi islam khususnya Muhammadiyah.Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW.Muhammadiyah adalah gerakan Islam, Dakwah Amar Makruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah, didirikan oleh KH. A. Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 Miladiyah di Kota Yogyakarta. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang melaksanakan da'wah amar ma'ruf nahi munkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Perhatian  dan  berbagai  ide, gagasan  pemikiran  yang    dikonsepsikan Muhammadiyah terhadap masalah pendidikan, terutama pendidikan agama sangat  besar. Sebelum  berdirinya  organisasi  Muhammadiyah,ia  telah  memikirkan  tentang  pendidikan  agama  bagi  anak- anak  sekolah. Hal  itu  dapat  dilihat  dari usahanya     untuk     menjadi guru     agama     pada     sekolah pemerintah,seperti  kweekschool  dijetis  dan  OSVIA  di  Magelang. Perhatian Muhammadiyah pada pendidikan islam,dapat pula dilihat ketika menggabungkan diri dengan organisasi budi utomo, dengan tujuan   memasukkan dimensi  keagamaaan  islam  kedalam  organisasi    yang  watak  utamanya sekuler  itu melalui    unsur    pendidikan    islam. Dengan    begitu Muhammadiyah ingin  menyebarkan nilai- nilai   keagamaan   melalui   pendidikan   kalangan  anggota organisasi ini. Disamping  itu Muhammadiyah juga  mendirikan  sekolah    rakyat  yang bernama  madrsah ibtidaiyah  diniyah  islamiyah  yang  menggabungkan  sistem pesantren  dengan  sistem  pendidikan  barat dalam  arti  sekolah  yang  hanya  mengajarkan  pendidikan    yang  bercirikan  islam, tetapi  juga  pendidikan  umum(kolonial). Mulai   dari   pendidikan      yang   dikelola oleh Majelis dikdasmen  dan  dikti   Muhammadiyah,serta  bagian  dikdasmen  dan  diktin aisyiyah    yaitu PAUD(pendidikan  anak  usia  dini).play  group,TK  aisyiyah bustanul  atfal(TK ABA),SD(sekolah  dasar),SMP,SMA  dan  perguruan  tinggi.

Dengan hal tersebut Muhammadiyah berkontribusi dalam pembaharuan pendidikan di Indonesia yang di landaskan pendidikan secara islam dan pendidikan secara umum.Muhammadiyah memberikan wadah kepada orang orang yang ingin menggali ilmu dan ingin terus belajar. Terbukti hingga saat ini Muhammadiyah dapat mempertahankan eksistensinya dalam bidang pendidikan yaitu terus berkembangnya sekolah sekolah dan universitas yang bersumber pada al-Qur'an dan as-Sunnah as-Sohihah. Dan Muhammadiyah tidak terfokus pada pendidikan saja tetapi mencangkup bidang sosial,politik,ekonomi,kesehatan dan bidang bidang lainnya.

Pendidikan islam bagi generasi milenial saat ini memang sebuah tantangan besar bagi para pendidik,karena generasi milenial adalah generasi yang menguasai tekhnologi bilamana seorang pendidik kurang menguasai tekhnologi atau gaptek akan membuat kesulitan pendidik dalam menyampaikan materi. Apalagi jika hanya menyampaikan dengan metode ceramah saja maka peserta didik akan kurang tertarik terhadap pendidik tersebut. Untuk itu,seorang pendidik harus bisa kreatif bagaimana mengemas materi yang membuat peserta didik tertarik,dengan memanfaatkan tekhnologi yang ada,contohnya menyampaikan materi tentang keislaman yang di kemas dalam video,lalu di upload di yutube. Sehingga peserta didik dapat dengan mudah mengakses materi tersebut dimanapun dan kapanpun. Dan yang paling penting adalah penguatan karakter peserta didik yang di jiwai nilai nilai keislaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun