Mohon tunggu...
Millenia Suci
Millenia Suci Mohon Tunggu... Lainnya - EP/FEB UMM

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Money

Dukungan Pemerintah Dalam Pengembangan UMKM Kepada Purna Migran di Banyuwangi

28 Juni 2021   13:00 Diperbarui: 19 Januari 2022   08:50 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dukungan pemerintah Banyuwangi terhadap pekerja migran mendapat respon positif dari masyarakat khususnya pekerja migran. Melalui pengembangan UMKM pemerintah membantu purna pekerja migran lebih produktif dan dapat mengembangkan usahanya.

Pekerja migran asal Desa Kedunggebang Mutiah yang bergabung dengan komunitas purna PMI (Pekerja Migran Indonesia) mengatakan program Bupati Ipuk dan dukungan dari pemerintah sangat membantu bagi mereka. Bagi mereka yang bingung pekerjaan setelah pulang ke tanah air.

“Dulunya saya bekerja di luar negeri selama 9 tahun. Tetapi setelah kembali ke rumah keinginan untuk menetap di rumah bersama keluarga sangat besar.  Tetapi setelah beberapa waktu saya mulai terasa bimbang antara harus kembali ke luar negeri untuk mencari uang atau dirumah. Karena kalau dirumah saya tidak memiliki penghasilan dan bingung mau bekerja apa, sedangkan umur saya sudah tidak muda lagi” ujar Mutiah.

Pemerintah bekerja sama dengan desa membentuk komunitas dan mengajak purna migran untuk berwirausaha mengingat di banyuwangi banyak pekerja migran dengan harapan dapat berwirausaha dan memperluas lapangan pekerjaan.

Lalu Mutiah mengetahui adanya komunitas purna migran di Desa Kedunggebang. Setelah itu ia diberi pelatihan-pelatihan dan bimbingan yang di selenggarakan oleh desa dan pemerintah serta didampingi oleh Migrant Care. Dari situlah ia mulai mengenal berbagai pelaku-pelaku usaha dari berbagai daerah.

Awalnya Mutiah belajar secara otodidak, bekerja secara mandiri dan hanya menerima pesanan, lalu memasarkan produknya di media sosial miliknya. Namun setelah mengikuti komunitas dan mendapat berbagai pelatihan serta pembinaan, ia mulai bisa memasarkan produknya ke berbagai daerah bahkan hingga ke luar kota. Tidak hanya melalui pembinaan dan pelatihan, UMKM juga di fasilitasi alat penunjang produksi oleh pemerintah untuk memudahkan kegiatan produksinya.

“Awalnya saya hanya menerima pesanan dari orang-orang dekat saja itupun tidak banyak, tetapi sekarang saya bisa menerima pesanan dari berbagai daerah” ujarnya. Baru-baru ini ia usai mengikuti kegiatan Bimbingan Wirausaha Baru Melalui Pengembangan Dan Perluasan Tenaga Kerja. Yang diselenggarakan di Malang oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur. Pesertanya merupakan perwakilan dari komunitas purna migran di 10 Kabupaten se-Jawa Timur.

Kontribusi pemerintah terhadap pemberdayaan UMKM memang sangat diperlukan, apalagi dalam kondisi seperti ini. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam pemberdayaan UMKM perlu ditingkatkan, agar UMKM dapat terus mengembangkan usahanya dan meningkatkan perekonomian.

(Sumber dari Ibu Mutiah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun