Mohon tunggu...
Millati Azka Safitri
Millati Azka Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa -

mahasiswa FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) Undip 2013 peminatan PKIP (Promosi Kesehatan) 2016 TCACom (Tobacco Control Advocation Community) FKM Undip

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kepribadian dapat Mempengaruhi Kesehatan: Benarkah?

6 Oktober 2015   14:22 Diperbarui: 6 Oktober 2015   14:22 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan tidak sebatas berbicara tentang penyakit. Karena penyakit tidak datang secara tiba – tiba.  Penyakit merupakan akibat dari proses perjalanan suatu agent penyebab penyakit. Jadi, ada faktor – faktor tertentu yang dapat memicu timbulnya penyakit.

Ada kaitan antara faktor – faktor kepribadian dengan penyakit dan perilaku tak sehat. Kadang kepribadian merupakan akibat dari suatu penyakit. Misalnya, seorang penderita darah tinggi menjadi sangat hati – hati dalam memilih makanan untuk mencegah kambuh. Penyakit bisa pula muncul akibat kepribadian. Misalnya, seorang yang berkepribadian malas selalu menunda pekerjaan sehingga akhirnya harus selalu begadang. Akibatnya tubuh yang kelelahan dan tidak siap beraktivitas dipagi hari akan mudah diserang penyakit. Variabel biologi kepribadian, seperti tempramen juga menentukan perilaku, dan dapat secara langsung berdampak pada sistem faali. Misalnya, tempramen pemarah mempengaruhi fungsi jantung. (Zuyina,2011)

Seperti yang dikatakan oleh Rodin & Salovey (1989) beberapa kemungkinan hubungan antara kepribadian dengan penyakit adalah:

(a) beberapa aspek dari kepribadian mungkin dihasilkan dari proses timbulnya penyakit;

(b) kepribadian mungkin menyebabkan timbulnya penyakit yang didorong oleh adanya perilaku yang tidak sehat;

(c) kepribadian dapat mempengaruhi penyakit secara langsung melalui mekanisme fisiologis;

(d) kepribadian mungkin berhubungan dengan penyakit melalui variabel ketiga yang mendasari biologis; dan

(e) berbagai macam faktor penyebab yang berbeda dan hubungan timbal balik mungkin bekerja dalam hubungan antara kepribadian dengan penyakit.

Tetapi sampai sejauh ini, tidak ada satupun hubungan sebab akibat yang terbukti.

Kepribadian bukan suatu hal yang mutlak. Seorang individu yang terlahir dari orang tua baik belum tentu memiliki kepribadian baik, sebaliknya individu yang terlahir dari orang tua jahat tak akan menjadi jahat. Sifat baik dan jahat itu bisa diubah oleh kekuatan – kekuatan lain, yaitu oleh pendidikan dan lingkungan.

Penyakit tidak selalu dipengaruhi oleh faktor kepribadian, alih – alih mengatakan bahwa belum ada penelitian yang membuktikan hubungan antara keduanya. Penyakit bisa dicegah melalui perilaku hidup sehat. Diantaranya adalah makan makanan sehat, latihan fisik, dan mengurangi stres. Yang dimaksud dengan makanan sehat ialah keseimbangan dalam gizi sesuai dengan pedoman gizi seimbang (PGS), mengurangi makanan yang mengandung MSG atau pengawet, membatasi konsumsi lemak, dan lain – lain. Latihan fisik bisa dilakukan dengan olah raga secara teratur untuk menghindari kegemukan (obseitas), keropos tulang (osteoporosis) pada wanita pascamenopause, dan mempertahankan kebugaran pada umumnya.

Mengontrol emosi untuk mengatur jumlah stres yang terjadi, juga perlu dilakukan. Rekreasi, liburan, bergembira adalah hal – hal yang penting dilakukan bagi orang – orang yang selalu bekerja keras. Kegiatan tersebut dapat menjaga kesehatan fisik dan mental.

Jadi, kepribadian tanpa suatu perilaku tidak mungkin berpengaruh terhadap penyakit. Kesempatan untuk melakukan upaya preventif terbuka lebar. Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Jika pro dalam upaya preventif, penyakit akan menjauh. Sebaliknya jika ceroboh dan memberikan lampu hijau pada agent, penyakit akan mendekat. Salam sehat J

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun