Tambakaji, Semarang (09/08) -- Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk berpartisipasi dan terlibat langsung dalam kehidupan bermasyarakat  sebagai salah satu implementasi dari Tri Dharma Perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2021/2022 dilakukan secara semi offline dimana mahasiswa dapat memilih kabupaten/kota yang diinginkan sebagai lokasi KKN (diutamakan di tempat tinggal masing-masing) namun untuk rangkaian kegiatan KKN dilakukan secara offline.
KKN bagi mahasiswa diharapkan dapat menjadi suatu pengalaman yang memberikan banyak pelajaran hidup serta untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang belum didapatkan dalam ranah akademik. Bagi masyarakat sasaran, kehadiran mahasiswa KKN diharapkan dapat memberikan inovasi dan motivasi dalam pembangunan.Â
Hal ini selaras dengan fungsi perguruan tinggi sebagai agen pembaharuan. Oleh karena itu, mahasiswa harus dapat bertindak sebagai jembatan dalam proses dan penerapan pembangunan khususnya dalam bidang perkembangan teknologi.
Perkembangan teknologi yang semakin maju memberikan banyak kemudahan dalam melakukan kegiatan bermasyarakat khsusunya dalam komunikasi dan ekonomi (jual beli). Namun, kurangnya edukasi kepada masyarakat menyebabkan masih banyaknya masyarakat yang belum mengerti bahwa teknologi dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Millati Hanifa (20) Mahasiswa KKN TIM II UNIVERSITAS DIPONEGORO yang berasal dari program studi Informasi dan Hubungan Masyarakat menginisiasi untuk melakukan edukasi kepada pelaku UMKM di Kelurahan Tambakaji pada Senin (25/07/2022).Â
Edukasi ini bertujuan agar pelaku UMKM dapat memanfaatkan teknologi (sosial media) untuk mengingkatkan jangkauan pasar produk  sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan penjualan produk dari UMKM tersebut.
Tarsidi (78) sebagai salah satu pelaku UMKM di Kelurahan Tambakaji menuturkan bahwa beliau ingin memasarkan produk melalui sosial media namun beliau tidak tahu bagaimana cara memasarkan produk melalui sosial media.
Dalam edukasi tersebut juga disampaikan bagaimana cara mengelola sosial media yang baik dan dapat menarik masyarakat untuk membeli produk UMKM. Dalam Edukasi ini salah satu pelaku UMKM di Kelurahan Tambakaji Pak Tarsidi (78) sangat antusias dan berterima kasih dengan adanya edukasi ini.
Dengan kegiatan ini diharapkan banyak pelaku UMKM yang termotivasi untuk memanfaatkan sosial media sebagai sarana untuk memasarkan produk dengan tujuan meningkatkan penjualan produk UMKM di Kelurahan Tambakaji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H