Tapi herannya kembali si supir akan marah-marah ke penumpang yang ngga mau naik angkotnya, yang jelas-jelas anak SD aja ngga bisa duduk dengan nyaman.
Why people become so greedy? Apakah hidup kita ini diperbudak oleh uang? Seberapa penting uang memegang peranan dalam hidup kita? Sepenting supir angkotkah dalam mengantarkan kita ke tempat tujuan?
Mengutip dari Dirut Telkom yang baru, beliau mengatakan bahwa dimana-mana uang itu adalah darah, yang kalau menurut saya, apabila darah tersebut berhenti mengalir, maka berhenti pula hidup kita.
Tapi kalau kita jeli, inti dari mengalirnya darah adalah jantung yang memompa dan mengalirkan darah, sehingga uang yang dianalogikan sebagai darah tersebut bukan merupakan core bukan pula tujuan..
Ungkapan tersebut bisa juga diartikan, kita memang butuh darah untuk hidup tapi bukan berarti kita harus bergelimang darah yang mengakibatkan kita haus akan darah dan berujung pada sikap yang tidak bijak, tidak manusiawi hingga hilang akal, seperti supir-supir angkot di atas. Wow panjang juga ya efek dominonya.
But then again, semua akan kembali ke individu masing-masing. Setiap orang punya definisi yang berbeda akan hidup, uang, kenikmatan dan apapun itu nama dan istilahnya.
Tapi satu hal yang saya pelajari dari supir angkot, sekeras apapun kita berusaha atau bekerja hingga melupakan nilai-nilai kita sebagai seorang manusia, apa yang kita capai kecil kemungkinan berbanding lurus dengan apa yang kita korbankan. Kalau ngga, tentunya supir-supir angkot tersebut udah jadi jurangan angkot dong...
xxoo / 11.4.07