Iya, kuingin bermarathon, berestafet, atau lakoni triathlon bersamanya lagi. Berkidung sastra, berlarut-larut dalam ketukan dan melodi nada dimana hanya disana aku merasa terbebas dan lepas dari kebas.
Di satu malam, jelang dini hari ku terjaga tiba-tiba. Air mata berderai hebat tanpa kutahu apa sebabnya. Penghujung pun melandaku, nampaknya. Seusainya, dadaku melega, lapang.Â
Lanjut aku berkorespondensi dengan beberapa kawan dari ranah yang sama dimana aku sempat berladang. Aku uraikan betapa aku ingin kembali menanam menaburkan benih-benih pikir dan kalbuku. Ya. Pancangku menegak.
16 januari, ulang tahun sahabatku Lady. Masih dibasahi curahan penanda akhir penghujan. Tajam pena kuhujam, baik-baik merajam terekam.
Gawaiku temukan satu himpunan daring.Â
Tak kusangka disana aku bisa bersuara nyaring. Peluk bertumpuk, buluh bertumbuh, kalut disambut dengan kasih dan paham dimana disana amat jarang kutemukan kabut.
Setelah berkian silam aku terengut, restorasiku berinkarnasi dan kian aku menegak pada yakin yang ku anut. Aku beringsut dari padamku yang teramat panjang.Â
Riang demi Riang kugadang, keluar dari kandang menghamburkan ke padang dengan rumput hijau luas sejauh mata memandang. Keakuanku kian menjadi-jadi dan aku ereksi, menegang.
Pontang panting mencari arti di zona pasang surut mengarung gelombang, ku berdikari. Kesepian jantung, meniti jalan mengabadi. Apa yang kehidupan jual padaku, semua pasti kubeli.
Di titian, di ranah usia setengah uzur, aku berjudi mengundi mujur. Membina aku-antar-aku agar senantiasa akur, hingga nanti ketika dengkurku mengantarku pada kaku membujur.
1 september, ulang tahunku. Kelabu dan abu tak lagi menggelayuti. Seakan beri evidence totalitasku padamku amorfati. Empat serangkai momentum kuhimpun disini, representasi dari memoar-memoar pemantik pengingat fase demi fase teruji. Aku tak mengais lulus, silahkan taruh aku di lahan-lahan gambut dan tandus.Â
Kini, dimanapun keberadaanku takkan suatu apapun pengaruhi dan mengubah citraku. Tetapi lihatlah, aku mengukirkan aku di setiap wujud-wujud yang kusentuh.