Amma
Detak Kala bersyahadat, setiap tempo Amma babaran
Membabar anakan di padat dua puluh empat putaran
Putra Nusa, Putri Ina
Rahim rahmah pertiwi, alasan kami mengada
Nuansa darah, nuansa tulang
Di pijak negri bentukan tumpahan darah dan tulang belulang
Amma tetap esa
Tapi bapak, lain-lain belanga
Lain kubah, lain rupa
Memahat wajah di nusa antara
Amma menangis, anakan tumbuh baku menikam
Dulu-dulu dinyana, semua batu manikam
Api makan dalam sekam
Mengapa paras anana merah padam?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI