Mohon tunggu...
Millah Nur Chanifah
Millah Nur Chanifah Mohon Tunggu... Lainnya - learner

Compilation of thought

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bergantung Pada Diri Sendiri

20 Juli 2024   12:03 Diperbarui: 20 Juli 2024   12:21 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada saat dimana hidup berjalan demikian mudah, seolah-olah segala pintu terbuka dan semua rencana berjalan sempurna. Namun, tak jarang hari-hari terasa sangat berat dan lambat. Menyisakan tekanan dan ujian yang menghantam bertubi-tubi, seolah segala usaha tiada arti. Manusia terlahir sendirian, dan diberikan tugas hidup yang pertanggung jawabannya pun akan dihadapi seorang diri. Meski begitu, dalam perjalanan tumbuh berkelana di dunia ini, ia akan dipertemukan dengan beragam tokoh-tokoh lain yang memainkan bermacam peran dalam episode hidup kita. Sesekali kita lalai, bahwa segala keterikatan atau attachment yang ada di dunia ini sejatinya adalah palsu, karena dunia bukan rumah untuk pulang.

Keterikatan yang menyesakkan salah satunya adalah ketergantungan dengan sesama manusia. Itulah mengapa, kemandirian adalah long life learning, yang proses belajarnya terjadi seumur hidup. Bagi sebagian orang, status manusia sebagai makhluk sosial terkadang menjadi main excuse untuk tidak memperjuangkan kemandirian. Manusia memang tidak akan bisa benar-benar hidup seorang diri, namun, kita perlu menengok kembali, sebatas apa kita "tergantung" kepada orang lain, baik jasmani maupun rohani. Perasaan sendirian memunculkan kesepian, yang membawa impresi seolah-olah hidup tampak buruk, yang bahayanya justru menghantui saat kita masuk dalam perangkap kebiasaan buruk people pleasing. Mandiri artinya mampu bertahan diatas kaki sendiri, tanpa harus menggantungkan nasib pada orang lain.

Dalam fase kehidupan dewasa yang kompleks dan penuh tantangan, proses menjadi mandiri akan terasa sangat melelahkan. Namun, ada satu hal yang sangat berharga dibaliknya, yaitu state of freedom alias menjadi merdeka. Orang-orang sejatinya disibukkan oleh periuk nasi masing-masing, sehingga tidak ada yang benar-benar mampu untuk setiap saat peduli pada kita. Kebahagian sangat sulit diraih, saat indikator bahagia diletakkan pada orang lain, atau hal-hal eksternal yang tidak akan pernah bisa kita kendalikan. Barangkali, penyebab sulitnya merasakan kebahagiaan adalah karena kita terlalu sering menuntut ini itu, berekspektasi banyak hal, tapi lupa bahwa bukan kita pemegang kemudinya. Sebaliknya, melepaskan segala keterikatan atau attachment terhadap hal-hal eksternal dengan mengalihkan fokus pada self-acceptance, self-value dan self-trust akan banyak membantu kita tumbuh menguat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun