Analisis Bukti
Setelah verifikasi, tim audit melakukan analisis terhadap dokumen yang telah terkumpul:
- Analisis data forensik: Mengungkap bahwa beberapa transaksi memiliki pola penggantian tanggal yang berulang.
- Perbandingan dengan dokumen lain: Menemukan perbedaan mencolok antara faktur yang dimodifikasi dan faktur asli dari pemasok.
- Pengecekan konsistensi informasi: Mencatat bahwa jumlah dalam faktur tidak sesuai dengan jumlah yang tercatat dalam laporan bank.
Penyusunan Argumentasi Logika
Berikut adalah penyusunan argumentasi logika berdasarkan bukti yang telah dianalisis:
- Premis 1: Faktur A, B, dan C menunjukkan tanggal dan jumlah transaksi.
- Premis 2: Dokumen metadata menunjukkan bahwa faktur tersebut diubah setelah tanggal pembuatan pertama.
- Premis 3: Konfirmasi dari pemasok menyatakan bahwa transaksi yang tercantum dalam faktur A, B, dan C tidak pernah terjadi sesuai dengan yang dilaporkan.
- Premis 4: Manajer keuangan memberi tahu staf akuntansi melalui email internal bagaimana mengubah tanggal dan jumlah transaksi pada faktur tersebut.
- Kesimpulan: Dokumen yang dimodifikasi, konfirmasi dari pemasok, dan email instruksi internal menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan kecurangan keuangan.
Kesimpulan
Untuk membuktikan kecurangan keuangan melalui bukti dokumen, pendekatan yang sistematis dan logis diperlukan. Untuk memastikan bahwa kecurangan dapat dibuktikan dengan meyakinkan, proses penting termasuk pengumpulan bukti, verifikasi keabsahan bukti, analisis bukti, dan penyusunan argumentasi logika. Auditor dan manajemen dapat membantu menjaga integritas dan transparansi perusahaan dengan mengidentifikasi dan membuktikan kecurangan keuangan dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H