Kalau mau teliti, sebenarnya ini hanya akal-akalan saja agar tidak menimbulkan kecurigaan masyarakat. Namun bagi saya ini sangat tidak masuk akal, perjalanan dinas untuk membahas anggaran. Seharusnya bisa dibahas di kantor saja.
Saya pribadi, melihat anggaran ini, apalagi melihat versi sebelum evaluasi Kemendagri yang menyebutkan rincian tujuan perjalanan dinas seperti Bali, Papua Barat dan Kepri tidak lain adalah cara memalukan untuk jalan-jalan dengan menggunakan fasilitas Negara. Dengan gaji dan tunjangan yang besar, untuk jalan-jalan saja masa harus dibiayai dari uang negara. Saya tidak tauÂ
Bagi saya, sah-sah saja menganggarkan untuk kegiatan Pembahasan Badan Anggaran, namun harusnya dianggarkan belanja yang masuk akal seperti anggaran uang rapat, makan minum rapat atau bahan ATK untuk rapat.
Kalau model pengganggaran seperti ini, saya tidak sepakat jika penyerapan harus 100%.
Wassalam.,