Mohon tunggu...
Humaniora

Kenali Penyebab Kenakalan Anak

9 April 2018   04:56 Diperbarui: 9 April 2018   05:01 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua orang di dunia ini pasti berharap memiliki keturunan yang berakhlak mulia. Namun, hal itu tentu membutuhkan banyak faktor pendukung dan proses yang tidak sebentar. Terlebih di zaman modern ini, anak anak sangat sulit dikendalikan.

Anak ibarat kertas putih yang kosong. Anak yang nakal, terlahir dari berbagai masalah yang ada di sekitarnya. Karena pada dasarnya menjadi nakal bukan merupakan suatu pilihan. Beberapa faktor penyebab kenakalan pada anak adalah:

Terbiasa Dimanja Orang Tua

Anak yang dimanja akan merasa bahwa semua keinginannya harus dipenuhi segingga mereka akan bertindak seenaknya untuk memenuhi keinginannya tersebut.

Keluarga Tidak Harmonis

Ketika sering terjadi pertengkaran di dalam keluarga, anak akan tertekan dan melampiaskannya dengan kenakalan kenakalan mereka.

Kurangnya Kasih Sayang

Setiap orang pada dasarnya ingin diperhatikan. Saat anak tidak mendapatkannya dari orangtua, mereka akan mencari di luar dan beranggapan jika mereka nakal, maka akan diperhatikan.

Lingkungan

Ibarat pepatah yang mengatakan jika kamu berteman dengan penjual parfum, maka kamu akan ketularan bau wanginya.

Mental dan Emosional

Faktor ini berasal dari dalam diri anak itu sendiri. Rendahnya mental dan emosional akan sangat memengaruhi moralitas anak.

Stress dan Depresi

Saat merasakan stress maupun depresi akan membuat anak lebih mudah terpancing untuk bertindak yang dapat merugikan orang lain.

Teknologi yang Semakin Maju

Akibat kurangnya pengawasan dari orang tua, teknologi yang semakin maju akan cenderung lebih berdampak negatif untuk anak anak.

Itulah beberapa penyebab kenakalan pada anak yang patut diketahui oleh orang tua agar dapat dilakukan pencegahan sedini mungkin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun