Mohon tunggu...
Mili Zalukhu
Mili Zalukhu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Bisa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Limbah Biogas

7 Desember 2023   14:03 Diperbarui: 7 Desember 2023   14:12 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mengolah limbah biogas menjadi pupuk, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diikuti:

  • Kumpulkan Bio-slurry: Bio-slurry adalah limbah cair yang dihasilkan dari proses pembuatan biogas. Kumpulkan bio-slurry dari unit biogas dan simpan dalam wadah yang sesuai.
  • Fermentasi Sekunder: Setelah mengumpulkan bio-slurry, lakukan fermentasi sekunder untuk mengurangi kandungan bahan organik yang masih ada dan mempercepat proses penguraian. Tuangkan bio-slurry ke dalam wadah fermentasi dan tambahkan air jika diperlukan. Campurkan secara teratur untuk memastikan oksigen terlarut masuk ke dalam wadah.
  • Penyaringan: Setelah proses fermentasi sekunder, saring bio-slurry menggunakan kain saring atau saringan halus untuk memisahkan padatan yang tidak terurai. Padatan yang tersaring dapat digunakan kembali dalam unit biogas atau dikomposkan secara terpisah.
  • Pemanenan Pupuk: Setelah proses penyaringan, bio-slurry yang sudah jernih dapat digunakan sebagai pupuk organik. Pindahkan bio-slurry yang sudah disaring ke wadah atau kantong yang sesuai untuk penyimpanan atau penggunaan lebih lanjut.
  • Aplikasi Pupuk: Pupuk bio-slurry dapat digunakan pada tanaman sebagai pupuk organik. Sebarkan pupuk secara merata di sekitar tanaman atau campurkan dengan tanah saat penanaman. Pupuk bio-slurry mengandung nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman.

Pengertian Bio-slurry 

Bio-slurry adalah limbah cair yang dihasilkan dari proses pembuatan biogas. Ini adalah hasil samping dari proses fermentasi anaerobik yang mengubah limbah organik menjadi biogas. Bio-slurry mengandung nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, sehingga cocok digunakan sebagai pupuk organik.

Untuk mengumpulkan bio-slurry, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:

  • Identifikasi Sumber Bio-slurry: Tentukan sumber bio-slurry yang akan dikumpulkan. Biasanya, bio-slurry dihasilkan dari unit biogas yang digunakan untuk mengolah limbah organik seperti sisa makanan, kotoran hewan, atau limbah pertanian.
  • Persiapkan Wadah Penampungan: Siapkan wadah yang sesuai untuk mengumpulkan bio-slurry. Wadah tersebut harus tahan terhadap korosi dan bocor, serta mudah untuk membersihkannya. Bisa menggunakan tangki atau bak berbahan plastik atau beton.
  • Kumpulkan Bio-slurry: Pastikan unit biogas dalam kondisi yang aman dan matikan aliran biogas. Kemudian, buka saluran keluaran atau katup yang terhubung dengan wadah penampungan. Biarkan bio-slurry mengalir ke dalam wadah dengan gravitasi atau menggunakan pompa jika diperlukan.
  • Simpan dan Kelola Bio-slurry: Setelah mengumpulkan bio-slurry, pastikan untuk menutup rapat wadah penampungan untuk mencegah bau dan kebocoran. Simpan bio-slurry di tempat yang sejuk, gelap, dan terlindung dari sinar matahari langsung. Jaga agar bio-slurry tetap tercampur dan aduk secara teratur untuk mencegah pembusukan.

Bio-slurry mengandung beberapa nutrisi penting yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman. Berikut adalah beberapa nutrisi yang umumnya terkandung dalam bio-slurry:

  • Nitrogen (N): Nitrogen adalah nutrisi penting untuk pertumbuhan tanaman. Bio-slurry mengandung sejumlah nitrogen organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme tanah menjadi bentuk yang dapat diserap oleh tanaman.
  • Fosfor (P): Fosfor adalah nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan akar, pembungaan, dan pembentukan biji pada tanaman. Bio-slurry mengandung fosfor organik yang dapat membantu meningkatkan ketersediaan fosfor dalam tanah.
  • Kalium (K): Kalium merupakan nutrisi penting untuk perkembangan dan kesehatan tanaman secara keseluruhan. Bio-slurry mengandung kalium organik yang dapat membantu meningkatkan ketersediaan kalium dalam tanah.
  • Mikroelemen: Selain nutrisi makro seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, bio-slurry juga mengandung sejumlah mikroelemen penting seperti besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), dan mangan (Mn). Mikroelemen ini diperlukan dalam jumlah kecil oleh tanaman untuk fungsi fisiologis yang penting.

Dengan menggunakan bio-slurry sebagai pupuk organik, tanaman dapat mendapatkan nutrisi yang seimbang dan terkandung dalam bentuk organik yang mudah diserap. Selain itu, penggunaan bio-slurry juga membantu dalam mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berpotensi mencemari lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun