Mohon tunggu...
Politik

Berdansalah, Prabowo

26 Maret 2019   13:19 Diperbarui: 26 Maret 2019   13:38 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat "ulah" kocak Prabowo dan Sandiaga Uno saat menerima dukungan 1000 lebih pengusaha yg tergabung dalam Aliansi Pengusaha Nasional, saya punya satu kesimpulan. PRABOWO BAHAGIA.

Penampilannya sangat lepas. Sambutannya penuh canda tawa. Puncaknya, saya lupa konteks pernyataannya, dia berjoget kembali di panggung. Mirip dgn apa yg dilakukannya saat debat Capres pertama dulu.

Dan, de javu ! Dengan wajah sangat ceria, Sandiaga, sang Calon Wakil Presidennya, kembali beranjak ke belakang Prabowo dan lantas kembali memijat-mijat pundak Prabowo ! Tawa hadirin pun pecah bergemuruh !

Lihat momen-lihat yang diabadikan fotografer detik.com. Menerima pijatan Sandi, Prabowo terlihat tertawa keras-keras. Saya masih ingat ucapannya, "Bayangkan, mana ada Wakil Presiden yang mau pijat presidennya," katanya.

Prabowo terlihat GEMBIRA. Sangat! Tidak ada beban sedikitpun di wajahnya. Tidak terlihat bahwa itu adalah wajah seorang Calon Presiden yang DIGEMPUR di semua SURVEY masih KALAH dari pesaingnya, dengan selisih beragam. Dari belasan sampai puluhan persen !

Wajah Prabowo malam itu, bukanlah wajah orang yang KHAWATIR KALAH. Itu, wajah SUMRINGAH! Gesturnya, gestur orang yang tengah menikmati  sebuah PESTA DANSA. Dia berjoget-joget sambil tertawa-tawa. Dan saat Sandiaga lantas memijat-mijat pundaknya, tawa Prabowo pecah !

Dari tiga kali kontestasi Pilpres yang diikutinya, bersama Megawati tahun 2009, bersama Hatta Radjasa tahun 2014 dan tahun 2019 bersama Sandiaga, saya melihat saat inilah terlihat Prabowo sangat menikmati momen-momen pertarungannya.

Kuncinya saya kira ada di sosok pendampingnya: SANDIAGA. Dengan sosok inilah Prabowo terlihat merasa paling KLOP. Paduan tua dan muda, militer dan sipil, Jawa dan luar Jawa. PLUS, ganteng, mapan, sopan dan humoris pulak ! Maak !!!

Paduan ini membedakan Sandiaga dengan patner Prabowo di pilpres2 sebelumnya. Megawati dan Hatta Radjasa usianya tdk terpaut jauh dengannya. Meski Hatta mewakili luar Jawa, posisi keduanya cenderung FORMAL dan kaku. Demikian juga dengan Megawati.

Dengan Sandiaga, usia muda, wajah tampan dan KEMAPANAN menjadikannya pasangan IDEAL buat Prabowo. Dan poin lainnya, SANDIAGA adalah PILIHAN Prabowo sendiri! Bukan hasil bargaining politik demi mendapatkan TIKET ke pencalonan !

Inilah yang membedakan Sandiaga dengan AHY meski sama-sama muda dan tampan. Jika Prabowo memilih AHY, itu akan dibaca sebagai proses bargaining dengan SBY dan Demokrat. Gaya AHY juga cenderung formal dan dia belum punya cukup pengalaman di birokrasi seperti Sandiaga.

Partai-partai pendukung melihat aspek itu dalam diri Sandiaga sehingga mereka menerima pilihan Prabowo itu. Mereka cukup realistis melihat bahwa Sandiaga punya KEKUATAN sebagai pendamping terbaik Prabowo. Poin positif layak diberikan pada partai 2 pendukung yg tidak memaksakan ego kelompoknya.

Walhasil, Prabowo menikmati pertarungan di Pilpres ini dengan sangat GEMBIRA karena berpasangan dengan orang yang DIKEHENDAKI untuk mendampinginya. Sandiaga sejauh ini juga tidak mengecewakan nya.

Ke depan, jika Prabowo dan Sandiaga terpilih menjadi PRESIDEN dan WAKIL PRESIDEN  2019-2024, kita akan menyaksikan DUET PEMIMPIN yang tidak pernah dimiliki republik ini sebelumnya.

Duet pemimpin kita nantinya, akan memimpin dengan kegembiraan sebagai pasangan. Pasangan pemimpin yang merayakan kebersamaan mereka dengan saling mengisi dan bekerjasama.

DWI TUNGGAL. DUA MENJADI SATU. TERPADU MENJADI KEPEMIMPINAN KUAT !

Kepemimpinan yang insya Allah bisa memandu pada INDONESIA MENANG. Indonesia yang ADIL....Indonesia yang MAKMUR !

Teruslah berdansa PRABOWO - SANDI. Bersama KAMI, para PENDUKUNG mu sampai 17 April nanti !

LET'S ROCK ! FIGHT TO THE END !

#IndonesiaMenang
#Vote02
#PrabowoSandi

Oleh : Akhmad Danial.
Dosen FISIKOM UIN Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun