Jakarta Blackout, Anies Gratiskan MRT, dan Busway

Pulau Jawa mengalami pemadaman listrik hampir lebih dari 6 Jam. Jelas sebuah kondisi yang sangat tidak mengenakan, segala jenis aktivitas dan mobilitas pun terhambat sebagai imbas dari matinya listrik tersebut. Publik pun sontak berceloteh mengomentari kinerja Pemerintah yang dianggap tidak mampu memperbaiki kinerja PLN mengamankan pasokan listrik untuk negeri ini. 

PLN pun kena semprot oleh Presiden Joko Widodo karena dianggap lalai dan kurang tangkas dalam memperbaiki pasokan listrik. "Bapak, Ibu, semuanya kan orang pintar-pintar, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop," begitu ujar Jokowi dengan penuh kekecewan.

Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah adalah daerah terdampak pemadaman listrik kemarin. Sampai saat ini beberapa daerah tersebut pun masih ada beberapa yang mengalami listrik padam dan akan ada rencana pemadaman bergilir untuk beberapa tempat nantinya, sebab pasokan listrik yang disuplai oleh PLN belum kembali normal dan mampu memenuhi kubutuhan listrik.

Tidak hanya aktivitas rumah tangga dan usaha-usaha yang terganggu oleh padamnya aliran listrik tersebut. Transportasi massa seperti MRT dan KRL (Commuter Jabodetabek) juga sampai harus mengalami kendala, bahkan berhenti beroperasi untuk beberapa saat. 

Sekitar 3500 penumpang kereta Commuter Line sempat tertahan di tengah jalur perlintasan KRL karena listrik padam yang menyebabkan kereta tak bisa beroperasi, penumpang tersebut pun harus terpaksa dievakuasi. PT Kereta Commuter Indonesia mencatat ada tujuh kereta yang tengah berada di jalur rel antar stasiun saat listrik padam sekitar pukul 11.48 WIB. Selain tujuh kereta di jalur lintas antar rel, sebanyak 16 kereta juga terhenti di Stasiun.

Sebuah kejadian yang cukup membuat hati deg-degan akibat padamnya listrik adalah berhenti beroperasinya MRT saat sedang menyusuri lorong rel di bawah tanah. Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Muhammad Kamaluddin menjelaskan setidaknya empat kereta MRT sempat tertahan di bawah tanah karena listrik padam. 

Jelas sebuah kondisi yang cukup membuat merinding, tertahan di bawah tanah seperti itu. "Tim Operation Control Center (OCC) MRT mendeteksi 4 kereta ratangga terhenti diantara stasiun bawah tanah dan saat ini dalam proses evakuasi," kata Kamal Minggu (4/8). Kendati demikian pihak MRT menyatakan proses evakuasi dapat dilakukan secara aman untuk setiap penumpang.

Listrik padam dan lumpuhnya moda transportasi massal jelas memancing keluh kesah warga. Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan tangkas langsung meninjau sejauh mana dampak padamnya listrik bagi warga Jakarta. Anies Baswedan secara langsung mengecek kondisi fasilitas dan transportasi publik dan yang terimbas akibat padam listrik massal itu. 

Anies melakukan pengecekan MRT di Satsiun Bendungan Hilir, memastikan para penumpang MRT yang sempat terjebak dapat dievakuasi secara aman. Tidak hanya transportasi MRT, Anies juga melakukan pengecekan RSUD Tarakan dan RSUD Tanah Abang. Anies mengecek bagaimana jalannya pelayanan kesehatan di dua RSUD milik Pemprov DKI saat listrik padam. Pelayanan kesehatan dipastikan tetap berjalan dengan baik selama pasokan listrik berhenti.

"Layanan kedua RSUD milik Pemprov DKI tetap berjalan meski dengan dukungan genset atau UPS," kata Anies Baswedan, Minggu (4/8/2019).

Anies Baswedan merespon secara cepat imbas dari matinya listrik yang cukup panjang terhadap fasililitas publik, terutama terkait mobilitas dan keselamatan warga. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau warga tidak menggunakan kendaraan pribadi karena masih ada lampu lalu lintas yang padam. Anies mendorong warga menggunakan TransJakarta dan MRT yang dapat digunakan secara gratis, hingga sampai listrik kembali normal.