Alhasil, pemilik kartu tidak perlu lagi melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir baik ketika berada di rumah sakit, bank maupun aktivitas lainnya. Cukup dengan menyerahkan kartu untuk dibaca pada alat yang terpasang di kasir atau loket, penggunanya tinggal menikmati layanan yang diberikan.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Mardani Ali Sera menambahkan, ide yang dilontarkan sandi dalam debat pamungkas itu sejalan dengan semangat awal e-KTP. Dia pun menganggap, adanya kasus korupsi dalam pelaksanaannya membuat rencana brilian itu tak kunjung terwujud. Maka dari itu, jika  Prabowo dan Sandiaga dipercaya, maka dipastikan salah satu program utamanya adalah pembenahan di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai pelaksana program.
Harus diakui, saat ini masyarakat tidak membutuhkan tambahan kartu hanya agar dompet lebih tebal. Buat apa jika dompet tebal tetapi isinya hanya kartu, yang terbukti tidak memberikan dampak signifikan. Rakyat jauh lebih membutuhkan program nyata sebagai solusi dari beragam permasalahan yang muncul. Daripada pemerintah memberikan kartu, jauh lebih bermanfaat program membagikan "susu" setiap pagi.
Sumber:
https://www.tagar.id/jokowi-tiga-kartu-sakti-bangun-sdm-20192024
https://indonesiainside.id/bpn-02-terobosan-sandiaga-uno-kalahkan-program-kartu-jokowi/
https://www.merdeka.com/dunia/ini-canggihnya-e-ktp-di-negara-negara-eropa.html
https://pinterpolitik.com/uji-kesaktian-kartu-sakti-jokowi/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H