Ujung Tombak Prabowo-Sandi Taklukkan Kandang Banteng

Berbagai dukungan dari sejumlah tokoh politik kepada paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandi membuat peta perpolitikan di Jawa Tengah (Jateng) mulai berubah. Semuanya dapat dilihat pada kampanye terbuka di GOR Satria, Purwekerto, Senin (1/4). Dalam acara ini, dukungan dari para tokoh, baik tokoh politik dan ulama, kepada Prabowo-Sandi mulai terang-terangan. Banyak tokoh-tokoh Jawa Tengah yang menghadiri acara itu.

Salah satu tokoh utama Jawa Tengah yang mengalihkan dukungannya adalah mantan gubernur dan wakil gubernur Jateng periode 2008-2013, Bibit Waluyo-Rustriningsih.

Padahal, kedua tokoh itu diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pilkada Jawa Tengah 2008.

Selain itu, keduanya juga sama-sama tercatat pernah menjadi kader partai berlambang banteng moncong putih yang mendukung petahana.

Munculnya Bibit sebagai pendukung utama Prabowo-Sandi di Jateng memang bukan hal baru. Namun pada kesempatan kali ini Rustriningsih juga hadir di tengah-tengah massa pendukung Paslon 02.

Sebelum Prabowo Subianto naik ke atas panggung untuk menyapa pendukungnya, eks orang nomor satu dan dua di Jateng ini dengan lugas memberikan dukungannya kepada paslon nomor urut 02 tersebut.

Kepada ribuan massa dari lima Kabupaten se-Eks Karesidenan Banyumas (Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen) ini, Rustriningsih menegaskan komitmenya untuk mendukung paslon penantang petahana.

Dia menuturkan, dukungan yang ia berikan kepada Prabowo-Sandi merupakan bagian dari upaya memperbaiki kondisi Indonesia di masa yang akan datang. Sebagai negarawan yang lahir dari keluarga nasionalis, Dirinya mempunyai kewajiban untuk terus menjaga tanah air dan Republik dengan mempertahankan akal sehat.

Sebelumnya, dalam kesempatan terpisah, Bibit Waluyo menyatakan bakal melakukan upaya maksimal demi memenangkan calon yang didukungnya, yaitu Paslon 02 Prabowo-Sandi.

Upaya yang akan dimaksimalkan itu mulai dari berdoa, getok tular (dari mulut ke mulut), juga pendekatan ke masyarakat mulai dari keluarganya sampai lingkungan agar satu suara mendukung Prabowo-Sandi pada pemilu 2019. Termasuk dengan cara pendekatan sesumur, sekasur, dan sedapur; merujuk pada pendekatan ke tingkat satu lingkungan, satu keluarga, dan satu rumah.

Di samping mantan orang nomor satu dan dua Jawa Tengah, dukungan juga disampaikan oleh Ulama Nahdatul Ulama (NU) Gus Najih, putra Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimoen Zubair (yang dikenal sebagai Mbah Moen).

Dukungan itu juga ia lakukan dalam bentuk mengajak santrinya untuk mendoakan Prabowo. Tidak hanya mendukung Gus Najih juga mengaku bakal mengawal Prabowo Subianto hingga memenangkan kontestasi Pilpres 2019.

Melihat kondisi terkini ini, Ketua umum Partai Gerindra itu pun optimis dapat membalikkan cibiran bahwa dirinya tidak mungkin menang di Jateng yang terkenal sebagai "Kandang Banteng", basis dari pemilih PDIP, yang mendukung Joko Widodo. Dalam pidatonya, Prabowo Subianto mengatakan dari berbagai kunjungan di sejumlah daerah di Indonesia, ia melihat gelora semangat perubahan dari masyarakat.

Sebagai keturunan putra daerah Karesidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purwokerto, Purbalingga, Cilacap, dan Banjarnegara ini, Prabowo kembali mengajak para pendukungnya di GOR Satria untuk memenangkan putra daerah menjadi Presiden Indonesia 2019-2024.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo yang didampingi oleh putri Presiden kedua RI HM Soeharto Siti Hediati Hariyadi yang juga Dewan Pembina Partai Berkarya ini kembali mengingatkan masyarakat untuk berkonsolidasi di masing-masing wilayah menjelang pencoblosan untuk memenangkan Prabowo-Sandi.

Dia juga kembali memastikan bahwa Prabowo-Sandi akan berpihak pada rakyat dengan komitmen membersihkan pemerintah dari praktik korupsi dan suap. Carnay adalah dengan menutup kebocoran anggaran dan mengembalikan kekayaan Indonesia untuk dinikmati rakyat.

Sumber
jawapos.com, tempo.co, cnnindonesia.com, wartakota.tribunnews.com