Daring Kecepatan atau aktualitas pemberitaan di satu sisi merupakan keunggulan utama berita daring. Namun, acap kali mengabaikan prinsip-prinsip jurnalisme yang lain seperti akurasi, faktualitas, objektivitas dan etika jurnalistik. Hal ini disebabkan oleh banyak hal, diantaranya persaingan antar media online sehingga setiap media selalu ingin menjadi media pertama yang memberitakan peristiwa, karena itulah prinsip-prinsip jurnalisme seringkali terabaikan. Dalam konteks domestik, kemudahan untuk mengakses surat kabar daring masih terbatas bagi sebagian kalangan, terutama kalangan menengah atas, perkotaan, dan mahasiswa. Kondisi sosial, ekonomi, dan demografi Indonesia belum memungkinkan seluruh lapisan masyarakat memiliki akses yang setara terhadap berita daring. Belum lagi jika tingkat literasi media dan internet masyarakat masih rendah, surat kabar daring ini dapat dengan mudah dijadikan corong dan medium propaganda dari sang pemilik untuk memfasilitasi kepentingan-kepentingan pribadinya, misalnya menggiring opini publik khalayak saat sedang masa kampanye politik untuk memilih dia/golongannya, atau dengan melakukan pembohongan publik dan meyebarkan data-data yang manipulatif untuk melemahkan lawan/kubu rival (Slamet, 2016).Lebih jauh mengenai literasi media secara umum, jika melihat dalam konteks Indonesia, perkembangan industri media tidak serta merta sejalan dengan perkembangan infrastrukturmedia dan perkembangan literasi/melek media pada warga negara.
DAMPAK MUNCULNYA SURAT KABAR DARING DAN KONTEN BERITA DARING TERHADAP SURAT KABAR CETAK
Kita hidup dalam masa transformasi budaya, yang dicirikan oleh berlalunya hegemoni buku cetak yang teralihkan media audiovisual, transisi kertas ke televisi atau layar komputer, dan keadaan teks cetak ke interaktivitas komputer (Camassola & Notari, 2017). Hal ini juga terjadi dalam dunia surat kabar. Keunggulan utama dari surat kabar daring yaitu beritanya selalu aktualdan tidak pernah basi. Kalau kita membaca surat kabar cetak biasa, maka beritanya statis dan tidak dapat berubah. Hanya harian Kompas yang agak cerdik dengan ide orisinilnya tentang Kompas Seribu Rupiah. Selain itu, ada Kompas Soreyang merupakan Kompas Pagiyang diganti kulit luarnya saja dengan berita terbaru. Hal ini merupakan cara cerdas untuk meminimalisasi jumlah koran yang tidak lakuterjual. Selain itu, membaca dan berpartisipasi dalam surat kabar daring cukup praktis; hanya membutuhkan akses internet, nama pengguna situs yang dipersonalisasi (biasanya nama panggilan), dan perjanjian untuk mematuhi aturan posting situs.
Forum komentar pembaca memperluas pemahaman para pembaca tentang konten berita yang mereka baca saat mereka mengekspresikan pikiran mereka (Adelakun, 2018).Keunggulan lainnya ialah reporter dapat mengirim artikel berapa pun banyaknya dalam sehari. Tentu tidak semua artikel akan diterima karena itu sepenuhnya wewenang redaksi. Sayangnya, kebanyakan berita yang masuk masih berasal dari dalam negeri. Sedangkan berita dari luar negeri sifatnya bersumber dari kantor-kantor berita luar negeri seperti Radio Nederlands, Deutsche Welle, AFP, dan sebagainya. Dengan kedatangan dan penyebaran luas World Wide Web, porsi interaksi yang terus meningkat melalui komputer dilakukan dengan mengakses isi di internet. Perubahan kebijakan dari Pulitzer dilakukan di tengah muramnya wajah media cetak Amerika Serikat. Begitu pun dalam pemberian penghargaan foto jurnalistik tingkat dunia yang dilakukan oleh World Photojournalism Foundations sekarang sudah menyertakan citizen journalismatau jurnalisme warga dalam ajang bergengsi tersebut, sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelum era onlineberlangsung.Tribune Comenjadi konglomerat media cetak pertama yang berusia lebih dari 100 tahundan menyatakan diri bangkrut. Gannett, penerbit koran terbesar di Amerika Serikat dan perusahaan induk dari USA Today, memecat lebih dari 600 karyawannya. Bisa dikatakan, ini merupakan pemecatan terbesar di bidang industri media. The New York Times, malahan sudah melakukan pemecatan jauh sebelum ini, yaitu sejak tahun 2008 (McQuail, 2011).Lebih dari itu, surat kabar Seattle Post-Intelligencer(Seattle P-I) yang sudah berusia 146 tahun, tepat hari Selasa, 17 Maret 2009 terpaksa dihentikan edisi cetaknya.Hal ini dikarenakan semakin turunnya pemasukan iklan, beban sirkulasi, dan pindahnya pembaca media cetak ke portal berita yang gratis di internet. Didirikan tahun 1863 sebagai Seattle Gazette, beberapa tahun terakhir Seattle P-Imemiliki ratusan ribu pelanggan, namun sejak tahun 2000 media cetak tersebut mengalami kerugian besar-besaran. Tahun 2008 saja tercatat kerugian sampai 14 juta dollar AS atau Rp 167 miliar (Biagi, 2016).Kasus -kasus ini merupakan sebagian dari banyak dampak yang ditimbulkan oleh kemunculan media informasi online di Amerika.Sebetulnya, fenomena ini dapat melahirkan sebuah model bisnis surat kabar yang baru. Perusahaan surat kabar perlu membangun hubungan yang realistis dan menguntungkan dengan situs berita portal. Jika perusahaan surat kabar memilih untuk berkolaborasi dengansitus portal berita, model bisnis yang bersifat simbiosis mutualisme untuk hubungan jangka panjang besar kemungkinan akan tercipta, karena situs portal berita mendatangkan ”pengunjung” (dalam hal ini khalayak pengakses situs) dan situs surat kabar menghasilkan konten (Yang & Chyi, 2011).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H