Dalam Islam, masyarakat madani atau masyarakat sipil dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang mempertahankan nilai-nilai peradaban. Civil Society dapat digambarkan sebagai masyarakat yang berkembang dari waktu ke waktu, di mana individu dan kelompok bersaing untuk mempertahankan prinsip-prinsip yang mereka percaya.
Tujuan masyarakat madani ialah:
*Masyarakat madani Islam ini menempatkan ketaatan kepada tuhan sebagai landasan utama.
*Islam mengakui kebebasan tersendiri, namun kebebasan tersebut diimbangi dengan tanggung jawab .
*Masyarakat madani islami menjunjung tinggi sikap saling menghargai kita sama lain dan kerja sama antar umat dan golongan.
*Kesejahteraan umum dan tujuan ekonomi dalam islam ialah untuk mencapai kesejahteraan umum dan bukan hanya keuntungan pribadi atau individu.
Konsep masyarakat sipil muncul dan berkembang dari sejarah perjuangan masyarakat. Ini muncul dari latar belakang masyarakat yang terancam kacau oleh individualisme yang kuat dan konflik kepentingan yang tajam. komunitas sipil yang menganut nilai-nilai Islam seperti kebebasan, egaliter,demokratis, dan penghargaan terhadap kemanusiaan. Konsep ini telah ada sejak zaman Yunani kuno, dan kita dapat menemukan asal-usulnya.Â
Akibatnya, konsep masyarakat sipil bukanlah konsep baru.Contoh civil society ialah seperti masyarakat yang tinggal di perkotaan yang memiliki kode hukum dan budaya.Â
Seperti yang disadur oleh Adi Suryadi Culla, menelusuri bahwa asal-usul gagasan civil society melalui sejarah peradaban Barat (Eropa dan Amerika), dan yang menarik perhatian adalah betapa Adam Ferguson (1723-1816), seorang pemikir Skotlandia, mempopulerkan gagasan ini dengan sangat baik dalam karya klasiknya "an Essay of Civil Society" (1767).Â
Pemikir modern kemudian mengembangkan gagasan ini lebih lanjut. Sesungguhnya, tradisi intelektual Barat adalah sumber perkembangan sosial legal dan sosial kultural di masyarakat sipil., yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai "masyarakat sipil," tidak memiliki hubungan dengan "pemerintah militer" yang sering diperdebatkan dalam masyarakat umum. Istilah ini sebenarnya merupakan lawan dari "masyarakat negara" (state society) atau "masyarakat politik" (political society). Konsep masyarakat sipil pertama kali muncul di Eropa sebagai produk dari sejarah masyarakat Barat, karena masyarakat sipil tidak berasal dari suasana.
Masyarakat sipil ialah kumpulan orang yang berkelompok di luar keluarga dan pasar untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat sipil ini sama dengan masyarakat madani.Â
Masyarakat sipil atau bisa juga disebut kelompok orang -orang yang biasa yang bekerja sama untuk hal-hal yang penting bagi masyarakat sekitar seperti lingkungan keadilan, atau menjaga lingkungan di sekitar kita,jadi masyarakat sipil ini seperti orang-orang yang bergerak untuk kebaikan bersama tapi tidak bekerja untuk pemerintah atau bisnis.Â
Dalam diskusi tentang Islam dan masyarakat sipil, ada pergeseran antara fakta sejarah dan tuntutan normatif. Ini semua hanya dapat dicapai dalam konteks wacana, dengan penggunaan bahasa yang indah dan kalimat-kalimat yang indah, serta penggunaan kutipan dari topik yang berbeda dari wacana "Islam dan masyarakat sipil".Â
Pada titik tertentu dalam sejarah, konsep "umat sebagai masyarakat sipil" berubah menjadi "perlawanan", "aktivisme", atau "ulama sebagai masyarakat sipil". Akibatnya, karakteristik lokal dan unik dari konsep tersebut terus diupayakan untuk dikembalikan ke tingkat ajaran normatif Islam.Hasil penelitian mensimpulkan bahwa islam mempunyai keseimbangan dengan nilai- nilai masyarakat yang berada.Â
Ciri- ciri dari masyarakat madaniÂ
* Berbicara dengan sopan
* Menghindari ucapan yang kasar
* Sikap menghargai saling bersama
* Menyakitkan perasaan orang lain.
 Negara dalam kaitannya sebagai institusi yang melayani kepentingan masyarakat.perbedaan antara masyarakat sipil dan masyarakat madani ialah disebut juga konsep yang lebih luas,organisasi khusus yang beroperasi dalam masyarakat sipil untuk mewujudkan perubahan sosial dan bisa mengatasi berbagai tantangan.Â
Proses proses yang di perlukan untuk mewujudkan nilai peradaban dan kemanusiaan kita semua harus tahu bahwa jiwa dan semangat kemanusiaan itu bisa merusak ke dalam jiwa setiap anak bangsa sehingga nyata dalam kehidupan sehari -- hari.Â
Penulis percaya bahwa Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah, dua organisasi Islam yang lebih tua dari Republik, harus berperan dalam mendorong pemberdayaan masyarakat Madani. Oleh karena itu, ia harus lebih dewasa dalam segala hal dari pada pejabat negara, dan kepemimpinannya harus sebanding dengan pejabat negara.
bahkan ia harus dapat memberi mereka contoh yang baik agar yang disebutkan di awal itu menunjukkan bahwa perubahan akan terjadi jika bergerak untuk berubah . peran Islam dalam membangun masyarakat madani adalah dengan menciptakan kerukunan, toleransi, pengertian, dan demokratis.
KESIMPULAN
Jadi masyarakat madani atau masyarakat sipil ini bisa di sebut sebagai masyarakat yang mempertahankan nilai nilai peradaban dan dapat di sebut juga sebagai masyarakat yang berkembang dari waktu ke waktu.Â
Dalam Islam, masyarakat sipil berasal dari konsep masyarakat madani, yang merujuk pada suatu komunitas yang mandiri, berpartisipasi dalam urusan masyarakat, dan memiliki hubungan yang harmonis dengan negaranya. Islam sejak awal menekankan pentingnya kehidupan masyarakat yang adil, berkeadilan, dan saling tolong menolong.
Referensi :
C.Jb, Masroer dan Darmawan Lalu. Wacana Civil Society ( Masyarakat Madani) DiIndonesia. UIN Sunan Kalijaga.
Huda, Miftahul. Islam dan Civil Society (Dalam Konteks Ke-Indonesiaan). IAIM NU.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H