Yang paling sering masuk kelompolk ini adalah orang yang sedang sakit atau lansia. Orang sakit pada dasarnya tidak bisa
makan secara normal. Padahal, mereka memerlukan zat gizi sama seperti halnya orang normal untuk membantu metabolisme tubuh agar segera sembuh."Ini termasuk juga orang dengan kebutuhan gizi khusus, seperti anak-anak dan ibu hamil. Terkadang, pola makannya tidak seimbang sehingga butuh suplemen," tambahnya.
Bukan hanya itu, Orang yang sedang diet juga memerlukan suplemen dan multivitamin. Karena mereka hanya mengonsumsi makanan tertentu saja yang membantu mereka untuk diet, seperti sayuran dan buah-buahan. Efeknya, mereka bisa kekurangan zat besi dan vitamin B12.
Begitu pula dengan orang yang alergi makanan tertentu, orang yang alergi terhadap makanan tertentu justru akan menurunkan asupan vitaminnya sehari-hari. "Orang yang pencernaanya terganggu karena kekurangan serat juga bisa mengonsumi suplemen, "ujar Fransiskan A Sastradidjaya, seorang pakar gizi.
Akan tetapi, meski anda masuk kelompok yang memerlukan suplemen dan multivitamin, bukan berarti anda bisa langsung mengonsumsinya. "Konsultasi dulu ke dokter," ujar Wahyu.Karena, setiap suplemen dan multivitamin tersebut mengandung zat bermacam-macam.
Kandungan zat tersebut belum tentu sesuai dengan asupan kebutuhan tubuh ini. "Kalau tidak memenuhi kebutuhan, malah menimbulkan dampak yang negatif," ujar Titi.
Selain itu, terlalu banyak zat-zat tertentu dari suplemen dan multivitamin juga akan berdampak negatif. Anda tidak akan menjadi sehat, malah sebaliknya. Misalya kelebihan serat bisa menyebabkan diare. Sementara itu, kelebihan vitamin C berpotensi menyebabkan gangguan ginjal. "Jika kelebihan vitamin A, rambut rontok dan kulit bersisik," ujar Fransiska.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H