B : Loh ko bisa ada masalah ?. Terus nanti gimana sama yang di rumah ?.
A : Udah tenang aja, nanti juga selesai.
B : Oh oke deh. Ah iya, besok aku ada kegiatan di luar sana. Tapi baju ku udah ga ada lagi. Boleh beli ya.
A : Iya beli aja.
Percakapan berakhir di situ, namun tidak dengan masalah nya. Sia-sia nampak nya, tak ada solusi malah menambah beban diri. Â Siapa yang salah kalau sudah begini ?. Ketika masing-masing tidak menyadari bahwa ego "bisa mengatasi nya sendiri" adalah awal dari masalah baru. Ketika semuanya semakin runyam, emosi tak tertahan dan keluarlah segala yang dipendam saat itu juga.
Yang seharusnya adu pikiran menyelesaikan masalah, malah jadi adu mulut. Menyalahkan satu sama lain. Kalau sudah begini yang sampai hanya emosi , pesan nya tak sampai ke hati. Dan itu menyakitkan.
Sepahit apapun fakta, ketika diucapkan dalam keadaan kepala dingin, pasti akan mudah diterima. Berbeda saat dalam luapan amarah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H