Mohon tunggu...
M Ilham Mardi
M Ilham Mardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tidak hanya mengikuti arus, namun bermain diarus tersebut

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Pemberian Ranking Memengaruhi Motivasi Belajar Siswa

20 Juni 2024   22:01 Diperbarui: 20 Juni 2024   22:13 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ranking atau peringkat dalam konteks pendidikan sering kali menjadi topik yang menarik perdebatan. Di satu sisi, beberapa pihak percaya bahwa ranking dapat menjadi motivasi tambahan bagi siswa untuk berusaha lebih keras dalam belajar. Namun, di sisi lain, pendapat lain menyatakan bahwa fokus pada ranking dapat mengarah pada dampak negatif terhadap motivasi siswa dan pembelajaran mereka.

Salah satu argumen yang sering diajukan adalah bahwa ranking dapat memacu kompetisi sehat di antara siswa. Dengan mengetahui posisi mereka di kelas atau di antara sesama siswa, siswa dapat merasa tertantang untuk mencapai hasil yang lebih baik. Misalnya, bagi siswa yang menduduki peringkat tinggi, ini dapat menjadi sumber kebanggaan dan memotivasi mereka untuk mempertahankan atau meningkatkan prestasi mereka. Sementara bagi siswa yang berada di peringkat lebih rendah, hal ini dapat menjadi dorongan untuk bekerja lebih keras demi meningkatkan posisi mereka.

Selain itu, ranking juga dapat memberikan gambaran objektif tentang seberapa baik pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Hal ini dapat membantu guru untuk memberikan bimbingan yang lebih spesifik kepada siswa yang membutuhkannya, serta meningkatkan akuntabilitas siswa terhadap pencapaian akademis mereka. Di sisi lain, terlalu banyak fokus pada ranking juga dapat memiliki dampak negatif terhadap motivasi dan kesejahteraan mental siswa. Saat siswa terlalu dipengaruhi oleh posisi mereka dalam ranking, mereka mungkin mengalami stres berlebihan atau merasa cemas jika merasa tidak mampu mempertahankan atau meningkatkan posisi mereka. Hal ini bisa memicu persepsi diri yang negatif atau bahkan menurunkan rasa percaya diri mereka.

Selain itu, kecenderungan untuk membandingkan diri dengan siswa lain berdasarkan ranking dapat mengurangi kolaborasi dan kerjasama di antara siswa. Ketika kompetisi menjadi terlalu fokus pada ranking, hal ini dapat mengurangi rasa solidaritas dan semangat tim di antara siswa.Penting untuk mempertimbangkan bahwa motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, tidak hanya oleh ranking semata. Penilaian holistik terhadap pencapaian siswa, termasuk penilaian atas kemajuan mereka dalam memahami materi, keterlibatan dalam kegiatan akademik dan non-akademik, serta perkembangan keterampilan sosial dan emosional, dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang motivasi belajar mereka.

Dengan demikian, sementara ranking bisa menjadi alat yang berguna dalam mengevaluasi prestasi siswa, penting untuk mempertimbangkan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi motivasi dan kesejahteraan siswa secara keseluruhan. Pendidikan yang efektif harus menemukan keseimbangan yang tepat antara memberikan tantangan akademis yang memotivasi dan mendukung perkembangan holistik siswa sebagai individu yang belajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun