Mohon tunggu...
M ilham Ananda dc
M ilham Ananda dc Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca buku, olah raga

Selanjutnya

Tutup

Diary

Hari Terakhir bersama Bunda

18 Juli 2024   21:18 Diperbarui: 18 Juli 2024   21:28 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Aku bercerita sedikit tentang bundaku, Febuari 2015 di pertengahan bulan itu adalah terakhir kalinya aku dn adik melihat bunda berbaring lebah selama hampir satu tahun di karenakan bunda mengalami kanker rahim, penyakit itu merupakan penyakit yg benar-benar mempertaruhkan nyawa. Setiap bulan bunda harus berobat ke Rumah Sakit besar Zainal Abidin Banda Aceh, dan berpisah sebentar kalau bahasa sekarang LDR antara anak dan ibunya.

 Penyakit bunda sampai rambutnya habis semua, yang nama sebutannya "Kemo" aku juga ga tau asal kata itu dari mana tapi memang sebutannya Kemo. Berbulan-bulan bunda di rumah sakit Meulaboh. Keesokan harinya bunda harus berangkat lagi ke rumah sakit Zainal Abidin untuk operasi, di situ semua keluarga dari keluarga bunda maupun ayah hadir semua sampai menangis, yang mau aku bilang adalah itulah terakhir kalinya berjumpa bunda sebelum bunda di panggil Allah SWT.


 Sampai di rumah sakit Banda Aceh bunda harus istirahat karena perjalanan panjang.  Menjelang sholat subuh pamanku sholat di musholla sekitar RSB, setelah sholat subuh paman langsung kembali ke ruang bunda untuk mengecek kondisi bunda, oya di sini posisinya aku ga ikut ke Banda Aceh karena sekolah SD.


 Paman melihat bunda dengan kondisi seluruh badannya dan paman menangis. Lalu menelepon keluarga ayah, "bang Muzakar, saya mau kasih kabar, kak Cut udah ga ada lagi bang, udah di panggil Allah". 

Di situ adik ayah bang Muzakar kaget mendengarkannya, lalu pergi ke rumahku dan berkata "nak tadi pamanmu telfon, tapi kamu jangan kaget atau jangan menangis", " kenapa abi" aku panggil untuk adik ayah adalah abi, "bunda kamu udah di panggil Allah nak", "abi bohong, kemarin Ilham baru aja jumpa bunda sebelum bunda berangkat ke Banda Aceh", "betul nak, tadi subuh Pamanmu telfon abi katanya bunda Ilham udah di panggil Allah". 

Suasana berubah menjadi sedih yang sebenarnya kita semua baru selesai berdoa selesai sholat subuh agar bunda cepat pulang dan cepat sembuh, namun takdir berkata lain, innalilahi wa innailaihi Raji'un telah berpulang ke Rahmatullah ibunda Ilham Ananda (ibu Cut Putri Deliana binti Teuku Bachrum, Febuari 2015).

 Alfatihah untuk Bunda. Suasana berubah ketika sebuah bangunan mesjid yang sedang mengumumkan kepergian bundaku. Singkat cerita aku dan semua keluarga ayah menuju ke kampung Lapang karena di situ acaranya, selama tujuh hari tujuh malam, kalau di Aceh acara tujuh hari tujuh malam memang udah seharusnya di miliki orang Aceh ketika jaman dulu, mungkin di tempat lain begitu juga tapi beda-beda. 

Sesampai di sana suasana semakin berubah sedihnya bertambah. Satu jam sambil menunggu jenazah bunda akhirnya jenazah bunda tiba dirumah Lapang aku sampai pingsan hingga beberapa menit gak sanggup untuk mencium pipi bunda untuk terakhir kalinya, adik bunda memaksaku sambil mengenggam tanganku dan akhirnya aku dapat mencium pipi bunda untuk terakhir kalinya. 

Selesai semuanya jenazah bunda di bawa ketempat pemakaman untuk di kuburkan. Setelah di kuburkan paman berkata "kita doakan bunda supaya bunda tenang di alam sana" kata paman sambil menangis. 

Cerita ini bukan lebay atau alay tapi kedekatan ibu dengan anak laki-lakinya yang tak pernah punah sampai kapanpun. Cinta anak laki-laki kepada ibunya tidak pernah pudar sampai kapanpun, begitu juga dengan ibu dan anak kali-lakinya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun