Menurut Sugeng, sejak dibuka pada pekan lalu, pengunjung sudah banyak. Namun belum banyak seperti pada hari-hari normal sebelum adanya Covid-19. Pada saat normal pengunjung bisa sampai ribuan terutama pada akhir pekan. Namun pada masa pandemi ini hanya ratusan.
Sugeng mengaku pada masa adaptasi kebiasaan baru ini pihaknya memang belum terlalu menggencarkan promosi pembukaan wisata Gerbang Banyu Langit. Pengelola masih membiasakan diri untuk menerapkan protokol kesehatan terutama bagi pelaku UMKM yang harus selalu mengenakan apron dari plastik dan diganti setiap saat, mengenakan APD sampai pelindung wajah, dan membersihkan meja dan kursi dengan cara disemprot dan dilap setiap tamu selesai makan dan minum di lapak UMKM.
Ia mengaku tidak mudah membiasakan perilaku tersebut, "Tapi kami harus melakukan dan membiasakannya sebagai bagian dari protokol kesehatan," kata Sugeng. Total ada 24 pedagang dan sembilan pengelola di Gerbang Banyu Langit.
Gerbang Banyu Langit atau terkadang disebut GBL merupakan objek wisata baru di Bantul. wisata tersebut baru buka sejak April 2019 lalu. lokasi tersebut awalnya adalah lahan gersang yang tidak terpakai. Kemudian warga dari RT 05 dan 06 Dusun Bintaran Kulon berinisiatif memberishkan dan menjadikannya taman yang nyaman terutama untuk wisata keluarga. Makanan yang tersedia di ojek wisata tersebut juga khas desa.
Terdapat sejumlah gazebo dan spot-spot berswafoto di GBL. Namun yang paling ikonik adalah gerbangnya yang dibuat bertingkat dari bambu. Taman airnya yang memanfaatkan aliran Opak juga aman bagi anak kecil.
Gerbang Banyu Langit merupakan wisata baru yang bisa jadi pertimbangan saat berlibur di Jogja. Melakukan grand opening pada 21 April 2019, wisata ini cocok untuk tempat berkumpul bersama keluarga, saudara, teman atau kerabat lainnya.
Untuk bisa masuk wisata ini tidak dikenai biaya tiket masuk alias gratis. Pengunjung cukup membayar jasa parkir dan itu pun seikhlasnya. Gerbang Banyu Langit buka setiap hari pukul 08.00 hingga 21.00 WIB dengan kunjungan lebih ramai yakni pada hari Sabtu dan Minggu.
Menyatu dengan Alam
Awalnya kawasan wisata ini adalah lahan kosong. Kreativitas penduduk setempatlah yang telah menyulap area ini menjadi tempat wisata yang asyik. Dengan suasana pedesaan, lokasinya begitu luas berada di area pepohonan bambu.
Sementara di sisi lain GBL yang tak jauh dari area wisata dengan air . Di beberapa sudut tempat, pihak pengelola menambahkan beberapa wahana seperti  ban karet dan kolam renang. Aktivitas bermain air pun jadi lebih seru dan tentu bikin betah.