Kitab suci Al-Qur'an, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sekitar 1400 tahun yang lalu, telah menjadi subjek diskusi luas mengenai kompatibilitasnya dengan sains modern. Meskipun beberapa orang masih ragu tentang hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa Al-Qur'an mengandung unsur-unsur ilmiah yang signifikan. Kita akan membahas beberapa contoh fenomena alam yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan bagaimana mereka berkorelasi dengan penemuan-penemuan sains terkini.
Umat Islam percaya kitab suci Al-Qur'an mengandung semua perkara penting, mulai dari hubungan manusia dengan tuhan, hubungan antarmanusia, hingga peristiwa alam.
Oleh karena itu, perkembangan ilmu sains juga dijelaskan di dalam Al-Qur'an. Bahkan, beberapa penemuan baru di abad ke-20 juga dipercaya tertulis di Al-Qur'an.
Lalu, fenomena sains apa saja yang tertulis di Al-Qur'an? Kita coba merangkum dari berbagai sumber:
1. Ledakan Raksasa (Big Bang)
Big Bang diyakini sebagai peristiwa yang menyebabkan terbentuknya alam semesta. Teori asal usul alam semesta ini adalah salah satu hal ilmiah yang paling penting yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Hingga 100 tahun yang lalu, diyakini bahwa alam semesta tidak memiliki pencipta dan selalu ada.
Tetapi Albert Einstein, selama studi persamaan lapangannya, menantang keyakinan ini ketika dia mempresentasikan teori bahwa alam semesta adalah kekuatan yang mengembang tumbuh seperti balon.
Fenomena ini telah disebutkan dalam Al-Qur'an yang muncul berabad-abad sebelum terungkapnya teori Big Bang.
اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ
"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?" (QS. Al-Anbiya: 30)
2. Garis edar tata surya
Disebutkan dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 33, jika Matahari dan Bulan beredar di garis edarnya.
وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ
"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS. Al-Anbiya: 33)
Fakta ini tidak terbantahkan, semua planet, sistem bintang, dan galaksi berputar pada porosnya dan juga beredar pada orbitnya dalam suatu gerakan berpindah (revolusi).
3. Sidik jari manusia
Sidik jari adalah adalah hasil reproduksi tapak/bekas pada sesuatu yang pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Sidik jari manusia digunakan untuk keperluan identifikasi karena di dunia ini tidak ada manusia yang memiliki sidik jari yang persis sama.
Seiring perkembangan zaman, sidik jari sudah di kembangkan ke arah security system yang berfungsi sebagai data keamanan. Pola sidik jari selalu ada dalam setiap tangan dan bersifat permanen. Itu berarti dari bayi hingga dewasa pola sidik jari tidak akan berubah sebagaimana garis tangan. Kekhasan sidik jari ini telah disampaikan al-Qur'an surat Al Qiyamah ayat 3-4 :
اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَلَّنْ نَّجْمَعَ عِظَامَهٗۗ
بَلٰى قٰدِرِيْنَ عَلٰٓى اَنْ نُّسَوِّيَ بَنَانَهٗ
artinya: "Apakah manusia mengira, bahwa kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?. Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna."
(QS.Al Qiyamah: 3-4)
4. Proses terbentuknya embrio
Terbentuknya embrio diawali fertilisasi atau pembuahan yaitu saat sperma bertemu ovum di dalam rahim. Proses ini pun sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Insan ayat 2:
اِنَّا خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَاجٍۖ نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ سَمِيْعًا ۢ بَصِيْرًا
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat."
(QS. Al Insan: 2)
5. Api didasar laut
Fakta sains tentang adanya api di dasar laut telah disebutkan dalam Al Quran surah At-Tur ayat 6.
وَالْبَحْرِ الْمَسْجُوْرِۙ
"Dan laut yang di dalam tanahnya ada api." (QS. At-Tur: 6)
Fenomena ini dibuktikan oleh seorang ahli geologi asal Rusia Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov seorang ilmuwan asal AS pernah meneliti tentang kerak bumi dan patahannya di dasar laut.
Para ilmuwan tersebut, menyelam ke dasar laut sedalam 1.750 kilometer di lepas pantai Miami. Dan mereka menemukan lava cair yang mengalir disertai abu vulkanik yang suhunya mencapai 231 derajat Celcius.
6. Dua Air laut yang tidak menyatu
Ada fenomena unik yaitu air laut tidak menyatu. Ketika dua lautan ini bertemu, tetapi airnya mempertahankan sifat individu seperti suhu, warna, dan kepadatan.
Di dalam Al Quran telah dijelaskan bahwa ada dua laut yang saling bertemu namun di antaranya memiliki batasan. Ini terjadi di Selat Gibraltar yang menghubungkan Lautan Mediterania dan Samudra Atlantik.
Fenomena bertemunya dua lautan ini telah dijelaskan Al Quran surah Ar-Rahman ayat 19-20.
مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيٰنِۙ
بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيٰنِۚ
"Dia membiarkan dua lautan, yang keduanya kemudian bertemu [berdampingan]. Di antara keduanya ada batas yang tidak dapat dilampaui masing-masing."(Ar-Rahman: 19-20)
Penemuan ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an telah mengantisipasi fenomena lingkungan yang kompleks.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H