Mohon tunggu...
Mila Zulfah
Mila Zulfah Mohon Tunggu... Guru - your life your study

your life your study

Selanjutnya

Tutup

Bola

Bangkitlah PSSI

4 Oktober 2019   01:32 Diperbarui: 4 Oktober 2019   02:04 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pengurus 2019-2023 menjadi harapan publik untuk bisa mengangkat PSSI kembali, namun harapan itu belum bisa segera terjawab pada saat ini.

Timnas senior masih dijadikan tolak ukur dalam catatan di kepengurusan PSSI, namun saat ini prestasi dari tim senior terus mengalami kemunduran.

Orang-orang yang masuk dalam PSSI sudah dipastikan adalah meraka yang handal dalam hal persepak bola-an. Dan kabar baiknya Indonesia tidak pernah kekurangan dalam hal junior baru yang nantinya menjadi senior-senior handal.

Indonesia mempunyai banyak pemain muda berbakat, Indonesia bisa menciptakan PSSI lebih dari 1 kelompok, namun beberapa kelompok. Namun dibalik itu disayangkan karena untuk membentuk 1 kelompok timnas yang baik dan meraih prestasi-prestasi masih sangat sulit saat ini.

Dalam FIFA persepak bolaan pun yang dijadikan patokan berasal dari para pemain seniornya, miris karena tiap Negara pasti mempunyai para junior yang nantinya bisa seperti para seniornya saat ini.

Dalam manajamen PSSI dirasa menjadi penyebab utama sulitnya PSSI untuk melahirkan pemain-pemain senior yang handal.

Manajemen PSSI dirasa tidak bisa mumpuni untuk melahirkan timnas senior yang handal. Bisa dikatakan demikian karena orang-orang didalam kepengrsan PSSI ini tidak mempunyai kemampuan yang memang harus dimiliki mereka pada saat mengurus PSSI ini.

Dari tahun-ke tahun permasalahan PSSI selalu sama yaitu salah satunya dibidang keuangan, oleh karena itu para pengurus PSSI harus bisa mengurusi keuangan dan memiliki kecakapan dalam bidang yang sesuai dengan jabatan mereka. Supaya bisa mengurangi lahirnya koruptor-koruptor dari kepengurusan PSSI.

Jangankan untuk focus kepada PSSI, mereka hanya focus pada liga-liga karena disana lebih menghasilkan uang seperti dari uang sponsor.

Saat ini masyarakat masih dibuat bertanya-tanya karena PSSI diurus oleh orang-orang yang selamat dari tuduhan kasus keuangan yang sedang melanda PSSI.

Terdapat maksud lain pada kepengurusan PSSI oleh orang-orang lama yang ada didalamnya yang akan megadakan Kongres Pemilihan Ketua Umm ada bula November mendatang untuk masa kepengurusan 2019-2030.

Komite yang mengadakan pemilihan tersebut telah mengantongi beberapa nama yang terdaftar untuk nantinya menjadi Ketua Umum, wakil Ketua Umum, dan Komite Ekseskutif.

Pendaftaran dibuka kurang kebih 21 hari dimulai dari tanggal 12 September sampai 3 Oktober. Dan sudah ada beberapa orang yang daftar untuk kategori calon keua umum dan calon exco PSSI.

Dari sekian nama tersebut sudah dapat dilihat mana orang yang benar-benar bisa berpotensi untuk menjadi pengurus PSSI dan mana yang menjadikan PSSI sebagai wadah untuk berbisnis semata .

Orang-orang yang telah mendaftar adaah mereka yang mempunyai banyak uang namun sedikit ketermapilan untuk mengusursi PSSI, namun tidak semua yang berharap bisa mendaatkan uang sebagai penghasilan utama bagi mereka.

Menghilangnya para tokoh-tokoh yang memang mumpuni dalam mengurus PSSI sudah bisa ditebak akan bagaimana kepengurusan PSSI yang selanjutnya.

Susah untuk dapat membuat persepak bola nasional ini kembali tumbuh, karena keadaan dari para senior-senior sebelumnya yang telah mengalami banyak kemunduran. Namun masih ada kesempatan, untuk yang ingin menyelamatkan tim kebanggaan negeri ini, jadilah pengurus PSSI yang amanah dan sesuai dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh kepengurusan PSSI saat ini.

Seandainya bapak Erick Thohir mau menjadi pengurus PSSI, pasti PSSI bisa keluar dari keterpurukan selama ini. Karena beliau adalah orang yang mampu memegang kepengurusan PSSI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun