Mohon tunggu...
Mila Zahra
Mila Zahra Mohon Tunggu... Lainnya - Mila

Seorang mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kreativitas Mahasiswa KKN UIN Walisongo dalam Menyuarakan Kesetaraan Gender

8 November 2021   22:00 Diperbarui: 9 November 2021   19:44 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Perempuan dan Teriakannya" Jum'at (05/11) konten kreatif sudah resmi tayang on YouTube di Channel Official KKN REG DR 77 Kel.85. Konten kreatif yang diusung oleh kelompok KKN RDR-77 Kelompok 85 bertemakan kesetaraan gender. 

Pengusungan tema kesetaraan gender digunakan karena saat ini Indonesia berada pada urutan ke-85 dari 149 kesenjangan gender pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan jika di Indonesia sendiri kesetaraan gender masih kurang. Tujuan dibuatnya konten kreatif ini sebagai salah satu cara untuk mengetahui kesetaraan gender dari beberapa persepsi yang berbeda.

Proses pembuatan video kampanye ini melibatkan beberapa anggota KKN RDR-77 Kelompok 85 sebagai narasumber, diantaranya Ulfa Nasihatul Khoiriyah, Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam; Nudia Rizka Aktsari, Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam; Hilda Nurul Aini, Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam; serta Mila Zahra Lailatul Qodariyah, Jurusan Pendidikan Biologi. Background pendidikan yang ditempuh menjadikan perspektif jawaban yang diberikan begitu sangat beragam.

"Jadi akan ada pertanyaan-pertanyaan seputar kesetaraan gender yang akan dijawab spontan dan cepat oleh narasumber dengan perspektif yang berbeda, sangat menarik bukan. Dengan demikian kita bisa tau bagaimana perspektif gender dari kacamata orang lain", Kata Mila, saat ditemui di kediamannya.

"Kata siapa laki-laki tidak boleh menangis, laki-laki boleh kok menangis" Jawaban Hilda dengan spontan dan tegas ketika dilontarkan pertanyaan "Mengapa laki-laki tidak boleh menangis?". Sangat sama pendapatnya dengan Mila yang menjawab dengan lugas bahwa "Laki-laki dan perempuan itu boleh menangis karna rasa menangis, sedih, kecewa itu merupakan respon dari sesuatu. Jadi wajar saja jika laki-laki atau perempuan itu bisa merespon sesuatu dengan cara dia yaitu menangis".

Meskipun jawaban satu dengan lainnya berbeda, tetap saja wanita dan pria itu setara. Melalui kampanye ini, kami harap akan lebih banyak orang peduli akan samanya perempuan dan laki-laki. Tidak adanya pertimpangan gender dan perempuan juga bisa sukses dalam berkarir, memiliki penghasilan sendiri, dan mandiri.


Oleh Miftahul Ngulumiyah dan Mila Zahra Lailatul Qodariyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun