Mohon tunggu...
Miftach Salim
Miftach Salim Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Content Writer, A Student, Coffee addicted

Mahasiswa biasa di salah satu kampus negeri di Surabaya. Menulis untuk berbagi ide, Twitter : @miftachsalim IG : https://www.instagram.com/miftachsalim/ for Bussiness : Miftachsalimppns@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Ada yang Tahu Apa yang Benar-benar Sedang Terjadi

10 Mei 2020   16:30 Diperbarui: 10 Mei 2020   16:29 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi COVID 19 benar - benar membuat masyarakat di seluruh dunia was - was. Sekedar refreshing information bahwa COVID19 adalah salah satu virus dari jenis corona yang ditemukan pada tahun 2019 lalu. Virus ini menyebar dari China, tepatnya kota Wuhan ke seluruh dunia. Virus ini adalah jenis virus baru yang belum diketahui sifat - sifatnya dan cara penanganannya. Maka Kepanikan terjadi dimana - mana.

Faktanya jika anda melihat berita di media sosial atau TV maka anda akan melihat bahwa virus ini hadir di kota wuhan dan memaksa pemerintah China melakukan lockdown saat itu.Tahukah anda negara mana yang melakukan lockdown hanya karena wabah penyakit? ini mungkin terjadi pertamakali di negara ini. kemudian  Ada beberapa sumber bahwa penemuan virus ini ditutup - tutupi oleh pemerintah china. Seorang dokter Ai Fen yang pertama menangani kasus ini berusaha memberitahu dunia bagaimana bahaya virus ini. Akan tetapi dokter tersebut menghilang secara tiba tiba. 

Banyak negara marah karena hal ini. Informasi yang ditutup tutupi atau bahkan tidak benar mengenai virus ini membuat banyak negara salah menangani virus ini. Italia, amerika, spanyol dan beberapa negara dengan jumlah korban yang sangat tinggi demo meminta kompensasi ganti rugi ekonomi akibat virus ini. Setelah perang dagang yang sangat panas antara amerika dan china sekarang ditambah lagi dengan wabah virus ini. Tentu saja seperti bensin yang dibakar ke dalam kayu bakar.

Jika ditarik dari garis sejarah, Amerika dan china memang sudah lama terlibat dalam persaingan untuk menguasai dunia. China dengan hegemoni produk murahnya memborbardir harga pasaran. Banyak produsen yang kalah saing dengan produk - produk china. APakah anda ingat dengan kisah perang dagang yang menyedot perhatian dunia? Apakah anda ingat dengan kasus HUAWEI yang ingin menguasai 5G kemudian dijegal?. 

Jika melihat pola kasarnya maka patut diduga bahwa ini adalah sebuah design konspirasi. Konspirasi untuk menggulingkan china dengan segala pengaruhnya. Begitu juga dengan china yang sedang melakukan propoganda dengan membalikkan  keadaan dan membuat informasi yang berbeda tentang virus ini.(ingat paragraf pertama)

Lihat bagaimana pola media sosial memberitakan kasus ini. Saat virus ada di china kemudian media media barat + lokal banjir berita tentang keganasan covid19 dan banyaknya korban covid19 ini di china. China diberitakan seperti kelabakan dan banyak dokternya yang meninggal, perawat jga.  , grafik kematian yang hampir eksponensial membuat dunia panik.(Anehnya di indonesia berkelakar  mungkin nanti ada sedikit analisis tentang indonesia). Sekarang pola pemberitaan berubah karena jumlah covid19 di tiongkok menurun. Pemberitaan sekarang mengarah ke Amerika dimana 33juta orang sekarang menganggur dan korban covid19 di amerika dan negara - negara lain meningkat. Seperti pembalikan arah informasi bukan. Dan beritanya terus diulang ulang. wallahualam

KITA TIDAK TAHU APA YANG BENAR BENAR TERJADI SAAT INI.

Penulis sendiri bingung dengan apa yang terjadi. Penulis juga bingung dengan apa yang terjadi di dunia. Saling lempar isu antara China dan amerika terjadi. Penulis pun juga bingung dengan kebijakan pemerintah indonesia. Penulis masih ingat dengan kelakar kelakar para pejabatnya dalam menghadapi COVID19 ini.untuk merefresh otak anda ini link kelakar mereka  canda airlangga, canda wapres, kelakar bu risma bahwa surabaya merah karena daerah PDIP, kelakar menhub soal kekebalan orang indonesia terhadap covid19 karena nasi kucing.

Pemerintah indonesia memang sedari awal ingin menenangkan publik dan mengamankan investasi. Ini terlihat dari kelakar - kelakar para menterinya. Akan tetapi jika informasi covid19 cenderung ditutupi dengan kelakar bukankah masyarakat akan santai dan tidak akan waspada. kemudian jika korban berjatuhan maka panic akan terjadi seperti saat awal pengumuman covid19 oleh presiden jokowi. benar - benar sikap yang berbahaya. Saat ini kasusnya sudah 14 ribu per 10 mei. 

mungkin sisi positif wabah ini saat ini  adalah jumlah pasien sembuh jauh lebih tinggi daripada kematian. Bersyukur ada plasma darah dan pengalaman para perawat yang semakin meningkat. Relawan sosial dan kesehatan berjibaku menolong yang lain. Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan kita juga makin meningkat

ANALISIS KASAR
Kebijakan pemerintah indonesia pun lebih memilih PSBB daripada LOckdown. Kebijakan yang tepat karena lockdown belum tentu efektif menekan penyebaran virus ini. Dari pengalaman negara - negara yang sukses melakukan ini maka social Distancing adalah solusi yang tepat. Pembatasan aktifitas masyarakat sudah berdampak besar terhadap Industri pariwisata, retail dan manufaktur. PHK sudah terjadi di beberapa perusahaan yang tidak kuat menanggung beban pengeluaran untuk menggaji karyawan dan semakin menipisnya income.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun